Jumat 10 Nov 2017 03:52 WIB

Kelas Terendam Air, Siswa SD di Dayeuhkolot Belajar di Aula

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Hazliansyah
Warga melintasi Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung yang sudah tergenang banjir akibat luapan Sungai Citarum, Kamis (9/3).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Warga melintasi Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung yang sudah tergenang banjir akibat luapan Sungai Citarum, Kamis (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DAYEUHKOLOT -- Banjir yang masih terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung menyebabkan fasilitas publik seperti sekolah terendam. Hal tersebut berdampak pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) SDN Bojongasih 1 dan 2 Dayeuhkolot, sehingga harus diungsikan ke aula Desa Dayeuhkolot, Kamis (9/11).

Kepala Sekolah SDN 1 Bojongasih, Cucu Siti Nurohmah mengungkapkan, KBM SDN 1 Bojongasih dipindahkan ke aula desa karena ruangan kelas di sekolah tersebut terendam banjir.

"Kegiatan belajar dipindahkan kesini karena sekolah kami terendam banjir," ujarnya, Kamis (9/11).

Menurutnya, kondisi tersebut sudah berlangsung dua hari terakhir. Dimana, sebanyak 150 siswa SDN Bojongasih 1 belajar di pengungsian. Ketinggian banjir sendiri mencapai 50 cm dan diperkirakan akan terus naik.

 

Ia menuturkan, siswa yang hadir dalam kegiatan belajar mengajar kurang lebih 75 orang. Sementara sebagiannya lagi tidak masuk karena rumahnya terendam banjir. Namun, seluruh guru tetap hadir untuk memberikan pelajaran kepada anak-anak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengungkapkan jumlah rumah yang terendam banjir di tiga kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Baleendah terus bertambah. Hal itu terjadi disebabkan curah hujan yang deras beberapa hari terakhir yang menyebabkan anak sungai Citarum dan sungai Citarum meluap.

"Total rumah yang terendam banjir di tiga Kecamatan mencapai 1567 unit. Sementara untuk korban jiwa nihil," ujar Kepala Harian BPBD Kabupaten Bandung, Tata Iriawan Sobandi melalui keterangan tertulisnya, Kamis (9/11).

Menurutnya, di Kecamatan Baleendah, kelurahan Andir jumlah rumah yang terendam mencapai 329 unit. Dengan ketinggian rata rata air mencapai 110 cm. Selain itu, akses jalur Andir-Katapang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat.

Ia menuturkan,  di Kecamatan Dayeuhkolot, Desa Citeureup jumlah rumah yang terendam banjir mencapai 266 unit. Desa Dayeuhkolot sebanyak 1.051 unit rumah dan Kelurahan Pasawahan 137 unit. Pengungsi di Dayeuhkolot sendiri berjumlah 7 Kepala Keluarga dan pengungsi di kantor RW sebanyak 4 KK. Dirinya menambahkan, di Kecamatan Bojongsoang, Desa Bojongsoang sebanyak 50 unit rumah.

Salah satu warga sekitar Yudi (45) mengatakan warga sudah merasa bosan dengan kondisi banjir yang sering terjadi di wilayah tersebut, itu diakibatkan dangkalnya Sungai Citarum.

"Saya harap ini menjadi perhatian pemerintah agar wilayah Dayeuhkolot tidak kembali tergenangi banjir," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement