REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki berencana membangun kembali ribuan rumah warga yang rusak akibat serangan kelompok terorisme yang beraksi di negara itu sepanjang dua tahun terakhir. Rencana itu disampaikan Menteri Lingkungan dan Urbanisasi Turki, Mehmet Ozhaseki, Kamis (9/11).
Dia mengatakan, saat ini terdapat 70 ribu rumah warga yang rusak di wilayah tenggara Turki sejak diluncurkannya operasi kontraterorisme di kawasan itu pada 2015. "Kami harus membangun kembali dan menyediakan 26 ribu hunian baru kepada warga yang terkena dampak aksi teror. Kami akan merampungkan proyek ini dalam enam bulan ke depan," kata Ozhaseki, seperti dilansir laman World Bulletin, Jumat (10/11).
Menurut dia, negara harus hadir sebagai kekuatan utama dalam memerangi segala bentuk ancaman yang dapat merusak ketenteraman rakyat, termasuk terorisme. Sementara, pada saat yang sama, negara juga harus mampu menunjukkan rasa belas kasihnya kepada warga yang menderita akibat kekacauan yang telah ditimbulkan para teroris.
"Jadi, apa yang tengah dilakukan pemerintah sekarang adalah bagian dari upaya negara menyembuhkan luka warga yang menjadi korban teror," ucapnya.
Ozhaseki menambahkan, kamp-kamp militer yang saat ini masih berada di area perkotaan akan segera dipindahkan keluar kota. Di atas lahan kamp-kamp tentara tersebut nantinya akan dibangun taman dan fasilitas rekreasi.