REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendorong masyarakat mengonsumsi jamur. LIPI menyebut terdapat enam jenis jamur pangan bisa dan boleh dikonsumsi di Indonesia, yakni merang, kuping, kancing, tiram, shitake, dan lingchi.
"Jamur yang dibudidayakan di Indonesia memiliki nilai gizi tinggi," kata peneliti budidaya jamur pangan Pusat Penelitian Biologi LIPI Iwan Sakiawan dikutip dari laman LIPI, Jumat (10/11).
Ia menjabarkan jamur mengandung 19-35 persen protein, lebih tinggi daripada beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen). Ia beranggapan Indonesia memiliki potensi mengembangkan budidaya jamur.
Pun kegiatan itu, menurut Iwan, memiliki nilai ekonomi dan ramah lingkungan. Jamur memanfaatkan limbah sebagai media tanam, seperti, kapas, merang, ampas aren, dan serbuk gergaji.
Iwan mengatakan selama ini masyarakat mengonsumsi jamur pangan bagian tubuh buah. Jamur pangan umumnya bersifat saprofit, yakni memperoleh makanan dari sisa-sisa bahan organik.
Iwan mengatakan jamur bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti, keripik, rendang, sate, abon, bakso, dan suplemen. Bahkan, ia berujar, banyak negara lain menggunakan jamur sebagai suplemen atau vitamin menjaga kesehatan tubuh. Sebab, jamur mengandung zat menangkal radikal bebas.
"Sehingga bila dikonsumsi secara tepat, dapat menjaga daya tahan tubuh," ujar Iwan.