REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman tengah mengejar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Nurulhayah mengatakan, saat ini sudah ada empat desa di Kabupaten Sleman yang sudah mendeklarasikan STBM.
"Keempat desa tersebut di antaranya Desa Tridadi Kecamatan Sleman, Desa Truharjo Kecamatan Sleman, Desa Sambirejo Kecamatan Prambanan dan Desa Sumberejo Kecamatan Tempel," kata Nurulhayah di Aula Monumen Jogja Kembali, Kamis (9/11).
Hal itu disampaikan saat pada puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-53. Untuk mewujudkan ini, ia menekankan, perlu lima pilar yang sangat bisa diterapkan mulai dari diri sendiri.
Lima pilar di antaranya setop buang air besar sembarangan, cuci tangan memakai sabun, kelola air minum dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga, dan pengamanan limbah cair rumah tangga. "Maka itu, kita harus semangat bersama-sama masyarakat, komitmen untuk memenuhi lima pilar ini," ujar Nurulhayah.
Dalam kesempatan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menerima sertifikasi ISO 9001:2015 dari Badan Akreditasi Nasional. Selain itu, diberikan penghargaan ke 45 Tenaga Kesehatan Teladan di Kabupaten Sleman.
Penghargaan dibagi menjadi beberapa kategori seperti dokter umum, fisioterapi, radiografer, perawat, perawat gigi, rekam medis, bidan, nutrisionis, PKM dan ATLM. Ada pula asisten apoteker, apoteker, epidermologi, sanitarian dan psikolog.
Bupati Sleman, Sri Purnomo, memberikan apresiasinya atas raihan sertifikasi itu. Ia merasa, prestasi ini membuktikan keseriusan dan kerja keras Pemkab Sleman, untuk mewujudkan komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik.
Ia menjelaskan, sampai semester satu tahun ini 100 persen kecamatan-kecamatan di Kabupaten Sleman telah melaksanakan pilar satu, yaitu setop buang air besar sembarangan. Karenanya, akan terus didorong untuk menerapkan empat pilar lain.
"Untuk mewujudkan ini tentunya dibutuhkan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta," ujar Sri.