REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan masyarakat harus sadar penyakit sosial yang menjangkit Indonesia. Mereka harus memahami penyakit tersebut dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal tersebut dikatakan Anwar menjawab pertanyaan tentang cara melawan persoalan kebangsaan seperti korupsi dan kemiskinan. Ia menuturkan kepahlawanan hari ini bagaimana berjuang melawan persoalan-persoalan tersebut.
"Jadi memang pertama itu seluruh rakyat Indonesia harus sadar bahwa masalah-masalah tersebut sangat berbahaya," ujar Anwar kepada Republika, Jumat (10/11).
Di samping itu, langkah konkret baik dari pemerintah maupun masyarakat harus dilakukan untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan. Meskipun peraturan sudah memadai menyelesaikan berbagai persoalan, namun belum tampak aksi konkretnya.
"Kegiatan ini harus bisa dijadikan sebagai gerakan nasional tidak hanya secara parsial dan lokal saja," kata Anwar.
Menurut Anwar, pelajaran hari pahlawan saat ini yaitu bagaimana bersungguh-sungguh melawan persoalan sosial di masyarakat. Seperti kemiskinan, pengangguran, keterbelakangan, korupao, narkoba dan pornografi.
Ia menilai penyakit sosial tersebut saat ini menjadi kanker dalam diri bangsa Indonesia. Karena itu jika tidak segera dihapus maka akan menggerogoti kehidupan berbangsa dan bernegara.