REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Anak usaha PT Astra Internasional, Tbk yang bergerak di bidang alat berat dan pertambangan, PT United Tractors, Tbk siap memproduksi emas pada 2019. Melalui konsesi pertambangan emas PT Sumbawa Jutaraya (SJR) yang diakuisisi pada 2015, United Tractors sedang mengembangkan tambang emas dan dalam eksplorasi lebih lanjut.
Direktur Keuangan United Tractors, Iwan Hadiantoro, mengatakan tambang emas yang berada di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, itu diharapkan dapat berproduksi pada awal 2019. "Kita mencoba mengurangi ketergantungan pada batu bara. Kita mencari tambang yang tidak se-volatile batu bara. Emas ini cukup stabil," ujar Iwan dalam Workshop Wartawan Pasar Modal 2017 di Bogor, Kamis (9/11).
Pendapatan United Tractors saat ini masih didominasi oleh batu bara, yakni sekitar 90 persen. Iwan mengatakan, perusahaan sejak 2-3 tahun terakhir berstrategi untuk menciptakan portofolio yang lebih seimbang. "Kita tahu komoditas batu bara bukan sesuatu yang sifatnya sustainable," ujar dia.
United Tractors menargetkan portofolio perusahaan pada batu bara dan nonbatubara sebesar 70 berbanding 30 pada 2020.
Melalui anak usahanya yang bernama PT Pamapersada Nusantara (PAMA), United Tractors memiliki sembilan konsesi tambang batu bara dan satu tambang emas. Hingga akhir taun, produksi batu bara diproyeksikan sebesar 110-115 juta ton dengan overburden 780-790 juta bcm.
"Performa dibantu kondisi pasar yang kondusif, tapi pasokan alat terbatas sehingga memaksimalkan yang ada," ujarnya.
United Tractors tahun ini menganggarkan belanja modal sebesar 500 juta dolar AS, atau sekitar Rp 7 triliun. Dari angka tersebut, sebesar 450 juta dolar AS dialokasikan untuk PAMA. "Untuk membeli alat berat," ujarnya.
Selain masuk ke tambang emas, United Tractors juga menggenjot bisnis coking coal, energi, dan construction machinery. Pada Maret 2017, perusahaan melalui anak usaha Tuah Turangga Agung mengakuisisi PT Suprabari Mapanindo Mineral (SMM), konsesi coking coal yang terletak di Kalimantan tengah. "Tambang SMM ini masih persiapan produksi. Kita harap akhir tahun mulai memproduksi coking coal," ujarnya.
Pada bidang energi, United Tractors melalui PT Bhumi Jati Power (BJP) tengah memulai proses konstruksi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Jati 5 dan 6 dengan kapasitas 2x1.000 MW di Jepara, Jawa Tengah. "Kita berharap proses konstruksi selesai dalam 4-5 tahun sehingga 2021 PLTU mulai beroperasi.
Sementara itu, pada bisnis construction machinery, United Trucks berharap dapat menjual hingga 3.500 unit alat berat Komatsu. Hingga September 2017, Komatsu yang telah terjual tercatat sebanyak 2.744 unit, naik 73 persen dibanding penjualan pada September tahun lalu. "Permintaan meningkat tak hanya pada pertambangan, tetapi juga pada agribinis dan forestry. Sektor konstruksi juga masif pertumbuhannya sehingga membutuhkan alat berat baru," ujarnya.
Bisnis truk juga dinilai cukup kondusif pada tahun ini. United Trucks menargetkan penjualan UD Trucks sebanyak 700 unit. Hingga September, telah terjual sebanyak 485 unit. Untuk produk Scania, United Tractors menargetkan penjualan 1200 unit, yakni 900 unit untuk truk dan 300 unit bis yang biasa digunakan untuk TransJakarta. Hingga September, telah terjual 657 unit Scania Truk dan 105 unit Scania Bus.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement