REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat meminta seluruh pihak, terutama pedagang, untuk kooperatif dalam upaya pembangunan kembali Pasa Ateh Bukittinggi yang terbakar pada 30 Oktober 2017.
Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit menyadari bahwa upaya pemindahan pedagang ke lokasi sementara memang sempat memanas. Namun ia meyakinkan bahwa saat ini seluruh pihak termasuk Pemkot Bukittinggi dan para pedagang telah bersepakat dan bersedia mendukung rencana pembangunan kembali Pasa Ateh.
Nasrul mengingkan, musibah kebakaran dua pekan lalu tidak akan berimbas signifikan bagi roda perekonomian masyarakat Bukitinggi. "Ada rencana pembanguan pasar ateh Bukittinggi ini akan menjadi Icon Bangunan Pasar Modren yang bagus, sehingga akan menambah daya tarik orang datang ke Bukittinggi," jelas Nasrul, Jumat (10/11).
Nasrul menyebutkan, keberadaan Pasar Atas merupakan urat nadi perekonomian Bukittinggi, bahkan perannya cukup besar bagi Sumatra Barat. Bukittinggi, lanjutnya, juga disebut sebagai kota di Sumatra Barat dengan fasilitas pariwisata paling mumpuni dan kesiapan masyarakatnya untuk menerima wisatawan yang sudah baik. "Juga sebagai kota perdagangan glosir terbesar di jalur Sumatra Barat," katanya.
Nasrul meminta seluruh pedagang untuk tetap sabar untuk menjaga stabilitas ekonomi di Bukittinggi. Ia menyebutkan bahwa seluruh kebijakan pemerintah, termasuk pembangunan kembali Pasar Atas, tidak akan mengesampingkan kepentingan pedagang.