REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri membantah terjadi pelemparan Alquran dalam kericuhan yang terjadi di Rutan Teroris Korps Brimob Cabang Rutan Salemba di Kelapa Dua Depok, Jumat (10/11) sore. Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Martinus Sitompul dalam pesan tertulisnya, menjelaskan yang terjadi adalah pemeriksaan buku-buku penghuni rutan.
"Tidak benar terjadi pelemparan Al Quran oleh petugas jaga, yang ada adalah para petugas melakukan pemeriksaan terhadap buku-buku dan benda-benda yang ada di dalam sel," jelas Martinus saat dihubungi Jumat (10/11) malam.
Martinus membenarkan, telah terjadi gejolak oleh para tahanan teroris di Rutan Cabang Salemba di Kelapa Dua. Gejolak itu, dia mengatakan, terjadi sebagai reaksi atas tindakan yang dilakukan oleh petugas jaga rutan yang melakukan penyitaan terhadap ponsel milik tahanan dalam blok C.
"Akibat dari gejolak tersebut, para tahanan dari blok B dan C merusak pintu kamar sel hingga tidak dapat digunakan lagi," jelas Martinus. Saat ini, menurut Martinus, kondisi rumah tahanan sudah kondusif dan para penghuni rutan sudah tenang.