REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson memperingatkan agar Hizbullah dan Arab Saudi tidak menggunakan Lebanon sebagai medan konflik proxy.Tillerson mendesak semua pihak baik di Lebanon maupun di luar negeri untuk menghormati integritas dan independensi Pemerintah Lebanon yang sah.
"Amerika Serikat mendukung stabilitas Lebanon dan menentang tindakan yang dapat mengancam stabilitas tersebut," katanya seperti dilansir Aljazirah, Jumat, (10/11).
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Heather Nauert mengatakan, seorang diplomat AS telah bertemu dengan mantan perdana menteri Lebanon Saad Hariri di Riyadh. Namun ia menolak untuk mengomentari di mana pertemuan tersebut berlangsung dan menolak menceritakan status Hariri saat ini.
"Pembicaraannya adalah percakapan sensitif, pribadi, diplomatik," kata Nauert.
Kami, ujar Nauert, telah melihat Hariri. "Kalau mau tahu kondisi dia atau percakapan antara Arab Saudi dan Perdana Menteri Hariri, sebaiknya tanyalah ke Pemerintah Arab Saudi dan kantor Hariri."
Nauert mengatakan, pengunduran diri Hariri adalah masalah internal yang tidak dapat dikomentari.
Duta Besar Rusia untuk Lebanon, Alexander Zasypkin mengatakan, jika kasus Hariri makin tak jelas maka sebaiknya Dewan Keamanan PBB turun tangan. "Isu Hariri menyangkut hak-hak kedaulatan Lebanon," katanya.
Pejabat Lebanon mengatakan, Hariri kemungkinan berada di bawah tahanan rumah atau penahanan sementara di Riyadh. Pengunduran dirinya pada tanggal 4 November terjadi pada hari yang sama dimana puluhan pangeran Saudi, menteri senior, pengusaha ditangkap dalam pembersihan yang dilakukan oleh komite anti-korupsi baru yang dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, mereka minta agar Hariri dibebaskan untuk bergerak dan sepenuhnya dapat memainkan peran penting di negaranya. "Kami berharap bahwa Saad al-Hariri memiliki semua kebebasan untuk bergerak dan dapat sepenuhnya memainkan peran penting yang dia miliki di Lebanon," kata Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Alexandre Georgini.
Georgini mengatakan, Duta Besar Prancis untuk Arab Saudi juga telah mengunjungi Hariri di kediamannya.