REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kericuhan di blok tahanan teroris di Markas Komando (Mako) Brimob, Kelapa Dua, Depok yang terjadi pada Jumat (10/11), pukul 15.40 WIB, menyebabkan sejumlah fasilitas rusak. "Kami mendapat laporan, sejumlah fasilitas rusak, pintu sel tahanan dijebol. Pintu pagar lorong blok juga dijebol dan kaca-kaca jendela pecah di blok C dan blok B," ujar Kapolresta Depok, Kombes Herry Haryawan di Mapolresta Depok, Sabtu (11/11).
Menurut Herry, kerusuhan terjadi usai shalat Jumat dan tahanan dimasukkan ke sel masing-masing. Setelah masuk sel, piket Densus 88 Polri melepas kunci yang ada di kamar A5 dan C 5 karena ada selotan kunci dari dalam. Ini dilakukan demi keamanan dan memudahkan putugas piket membuka pintu sel. "Petugas piket Densus 88 Polri juga melakukan penggeledahan. Di kamar itu ditemukan empat HP," terangnya.
Selanjutnya, kata Herry, saat itu terjadi sejumlah ucapan panas dilontarkan tahanan. Satu petugas yang tepancing saat ada tahanan teroris bersuara keras memancing tahanan blok lain. Akibatnya suasana memanas. Petugas piket Densus 88 Polri melepas tembakan ke atas untuk mencegah terjadinya keributan.
Herry membatah keributan terjadi karena ada pelemparan Alquran oleh petugas piket Densus 88 Polri. "Sebenarnya petugas memeriksa buku-buku dan benda dalam sel. Tapi saat ini, suasana Rutan Mako Brimob sudah kondusif, penghuni tahanan sudah tenang," ujarnya.