Ahad 12 Nov 2017 11:53 WIB

Satgas Saber: Pungli Merusak Sendi Kehidupan Bernegara

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Satgas Saber Pungli melakukan Sosialisasi pemberantasan pungutan liar di Jalan Jenderal Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Ahad (12/11).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Satgas Saber Pungli melakukan Sosialisasi pemberantasan pungutan liar di Jalan Jenderal Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Ahad (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) mengajak masyarakat mengantisipasi terjadinya pungli yang kerap terjadi dalam beberapa aspek pelayanan masyarakat. Satgas Saber Pungli memberikan sosialisasi tersebut di car free day di kawasan Jalan Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Ahad (12/11).

"Kita tidak bosan bosan. Kita tau bahwa praktik pungli merusak sendi sendi kehidupan bermasyarakat dan bernegara," ujar Kepala Satgas Saber Pungli Komjen Dwi Priyatno di Dukuh Atas, Ahad (12/11).

Setahun terakhir berdirinya Saber Pungli, Dwi menyebutkan, setidaknya 1.316 kasus pungli ditemukan. Hal ini menunjuk masih banyaknya kasus pungli di berbagai bidang. Permasalahan itu terjadi di wilayah payanan publik, perizinan, masalah penegakan hukum dan pendidikan.

"Artinya indonesia masih terjadi pungli. Oleh karena itu sosialisasi ini salah satu fungsi pencegahan. Kita tahu mapping tempat tempat pungli dan kita sampaikan ke publik," kata Dwi.

Satgas Saber Pungli merencanakan melakukan sosialisasi di 25 provinsi di Indonesia. 18 provinsi pun telah didatangi Satgas Saber Pungli. "Mereka menyiapkan audiens, kita berikan info aktual tentang praktik pungli dan bagaimana mencegahnya secara tegas, terpadu, efisien dan mampu menimbulkan efek jera," ujar Dwi.

Ia menambahkan, pungli sejatinya hanya suatu bentuk bahasa sosial semata. Adanya pemaksaan, pelayanan secara berbelit-belit dan meminta uang sudah merupakan suatu kejahatan pemerasan.

"Kita harapkan masyarakat indonesia punya mindset berani menolak pungli bahwa pungli sangat merusak kehidupan berbangsa bernegara, membebani masyarakat, juga tidak menguntungkan bagi investasi, juga bisa menurunkan wibawa hukum dan kepercayaan publik kepada pemerintahannya," jelasnya.

Satgas Saber Pungli masih akan melakukan kajian lebih lanjuy untuk melihat bagaimana dinamika pungli yang terjadi di masyarakat setelah adanya penindakan. Satgas Saber Pungli sendiri bekerja sama dengan organisasi masyarakat untuk bersama-sama memerangi pungli.

"Jadi gak hanya nerima laporan," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement