REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hasil survei dari lembaga survei Indocon menyatakan elektabilitas M Ridwan Kamil atau Emil unggul dibandingkan kandidat lainnya yakni mencapai 34,6 persen. Namun, posisi Emil masih riskan atau belum aman karena masih banyak pemilih yang belum mantap dalam menentukan pilihannya di Pilgub Jawa Barat 2018.
"Strong voters lima kandidat potensial juga relatif rendah (di bawah 20 persen). Ridwan Kamil memiliki sekitar 15 persen pendukung loyal, Dedy Mulyadi 7 persen. Seharusnya, jumlah strong voters yang cukup aman di angka 40 persen ke atas," kata Direktur Eksekutif Indocon Fajar Nursahid, di Bandung, Ahad (12/11).
Ia mengatakan, Indocon melakukan survei dari tanggal 10-22 Oktober dengan jumlah responden sebanyak 971 orang. Sampel ditentukan secara proporsional terhadap populasi penduduk yang tersebar di 27 kabupaten/kota dan tingkat kesalahan pada survei ini sebesar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Sementara itu, lanjut Fajar, tiga kandidat lain Dedy Mizwar, Dede Yusuf dan Aa Gym angka strong voters-nya (pemilih setia) tidak berbeda secara nyata karena berada dalam selang margin of error. Dalam hasil survei Indocon ini, elektabilitas Emil berada di posisi teratas dengan meraih 34,6 persen, disusul Dedi Mulyadi (15,3 persen), dan Deddy Mizwar (11,9 persen).
Menurut dia, perolehan strong voters ini masih jauh untuk mengamankan posisi Emil dalam Pilgub Jawa Barat 2018. "Terlebih dari hasil Pilgub Jabar 2008 dan 2013, kandidat yang elektabilitasnya tertinggi, ternyata kalah," ujarnya.
Pengamat Ilmu Politik dan Pemerintahan dari Universitas Padjajaran Bandung, Firman Manan, menilai, setiap calon gubernur memerlukan sosok wakil gubernur yang mampu melengkapi kekurangannya. "Hal ini sangat penting jika ingin meraih kemenangan pada kontestasi tersebut," kata Firman Manan.
Salah satunya, kata dia, latar belakang calon gubernur harus dilengkapi oleh latar belakang calon wakil gubernurnya. Sebagai contohnya ialah calon gubernur yang identik nasionalis harus menggandeng calon wakil gubernur yang kental dengan kultur religi. "Harus memilih calon wakil gubernur yang tepat. Memperkuat basis religi, jika dia citranya nasionalis," katanya.