REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Pelatih Semen padang Syafrianto Rusli meminta maaf kepada seluruh pendukung Semen Padang lantaran tidak bisa menyelamatkan tim yang ia latih dari ancaman degradasi. Semen Padang harus menerima nasib untuk turun kasta, terdegradasi ke Liga 2 pada 2018 mendatang.
Meski Tim Kabau Sirah memenangi pertandingan pamungkas melawan PS TNI dengan skor 2-0, namun pesaing ketatnya, yakni Perseru Serui berhasil menundukkan tim tuan rumah Persib Bandung dengan skor 2-0. Kemenangan Perseru Serui membuat mereka berhasil mempertahankan posisi di Liga 1 tahun depan.
"Ini yang dapat kami lakukan dan telah berusaha untuk membuat tim ini menjadi lebih baik," kata dia, Ahad.
Semen Padang yang 'terdesak nasib' sudah menyerang pertahanan PS TNI sejak awal pertandingan. Hingga babak peluit tanda babak pertama berakhir, Semen Padang unggul atas PS TNI.
Di babak kedua, PS TNI berusaha melakukan serangan dan cenderung merepotkan para pemain Semen Padang. Meski berusaha keras, namun hingga babak kedua berakhir kedudukan masih tetap sama, yakni 2-0 atas PS TNI.
Pelatih kepala PS TNI Rudi mengaku kecewa dengan hasil pertandingan ini. Menurutnya, banyak kesalahan yang tidak perlu dilakukan pemain pada laga ini.
"Kami apresiasi Semen Padang yang berusaha keras untuk memenangkan laga ini," jelas Rudi.
Pesepak bola Semen Padang FC, Vendry Mofu (kanan) mengontrol bola dibayangi pesepak bola PS TNI, Hong Soon-hak (tengah), pada pertandingan terakhir Liga 1 Gojek Traveloka, di Stadion GOR H Agus Salim, Padang, Sumatera Barat, Ahad (12/11). Semen Padang FC menang melawan PS TNI dengan skor 2-0 tapi hasi itu tetap tidak menyelamatkan Semen Padang dari zona degradasi. (ANTARA/Iggoy el Fitra)