Senin 13 Nov 2017 02:22 WIB

Teknologi dan Sains Bisa Atasi Ancaman Krisis Pangan

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Lahan pertanian, salah satu faktor penopang ketahanan pangan nasional (ilustrasi)
Foto: banten.go.id
Lahan pertanian, salah satu faktor penopang ketahanan pangan nasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanda-tanda ancaman krisis pangan dinilai semakin dekat. Karenanya, inovasi pada berbagai bidang perlu dilakukan.

Menurut anggota Komisi 4 DPR RI Hermanto ada tiga indikator untuk melihat ancaman krisis tersebut. Yaitu semakin sempitnya lahan, semakin sulitnya mencari lahan baru untuk tanaman pangan, dan semakin tidak terkendalinya pertumbuhan penduduk.

"Krisis bisa dicegah atau setidaknya bisa dihambat lajunya dengan inovasi pada bidang teknologi atau sains untuk mencegah krisis," kata Hermanto melalui siaran pers kepada Republika.co.id, Ahad (12/11).

Dia mencontohkan, teknologi terapan Instore Dryer untuk mempercepat pengeringan bawang merah merupakan salah satu inovasi yang bisa dilakukan. Karena, dengan teknologi itu pengeringan bawah merah yang semula membutuhkan waktu 20 hari, kini hanya butuh 5 hari saja.

"Kemajuan pertanian bergantung pada litbangnya. Litbangnya maju maka pertanian juga maju. Litbang (penelitian dan pengembangan) harus didorong agar melakukan riset dan pengembangan sesuai kebutuhan sektor pertanian. Output-nya harus aplikatif. Berorientasi pada teknologi terapan," ujar legislator Fraksi PKS dari daerah pilihan Sumatra Barat tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement