Senin 13 Nov 2017 09:00 WIB

Benzema Putus Asa Bisa Perkuat Prancis di Piala Dunia 2018

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Prancis, Didier Deschamps (kanan), berusaha membesarkan hati striker Karim Benzema setelah mereka tersingkir akibat mengalami kekalahan 0-1 dari Jerman di laga perempat final Piala Dunia 2014 di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Jumat (4/7).
Foto: Reuters/Charles Platiau
Pelatih Prancis, Didier Deschamps (kanan), berusaha membesarkan hati striker Karim Benzema setelah mereka tersingkir akibat mengalami kekalahan 0-1 dari Jerman di laga perempat final Piala Dunia 2014 di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Jumat (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  PARIS -- Striker Real Madrid Karim Benzema mengaku pesimistis untuk bisa tampil bersama Les Bleus di ajang Piala Dunia 2018 Rusia. Benzema tak pernah lagi dipanggil oleh Les Bleus sejak manajer Didier Deschamps mengetahui bahwa kepolisian Prancis memeriksa Benzema dalam kasus Mathieu Valbuena.

Valbuena, pemain Fenerbahce itu, mengaku mendapat pemerasan terkait video skandal seksnya. Benzema diklaim ikut terlibat dalam tindakan kriminal tersebut.

Deschamps pun memutuskan tak lagi memanggil Benzema yang terakhir membela Prancis pada Oktober 2015. Eks bomber Lyon lantas mengatakan pesimistis menatap kansnya terbang ke Rusia bersama timnas Prancis.

"Rumit sepertinya bagi saya untuk bermain di Piala Dunia, jangan konyol, tentu saya ingin ada di sana, saya menyukai sepak bola, saya menyukai tekanannya," ujar Benzema kepada Canal Plus dilansir Marca, Senin (13/11).

Pemain berusia 29 tahun mengatakan, tak memiliki masalah dengan pemain manapun di Prancis. Dirinya selalu membangun komunikasi positif satu sama lain.

"Saya tak punya masalah dengan siapapun. Saya selalu membangun komunikasi dengan mereka. Namun, saya punya citra buruk di publik, saya juga tak ingin berada di sana sebagai pemain cadangan. Jika ada yang lebih baik dari saya, itu bukan masalah," sambung Benzema.

Di sisi lain, Benzema juga tidak melihat adanya alasan bagi Deschamps untuk mengklarifikasi situasi yang ada.

"Ini bukan masalah mengklarifikasi atau tidak. Saya sempat mendapat telepon darinya sebelum Piala Eropa 2016 dan tidak ada penjelasan darinya. Saya menghormati dirinya, namun dia menunjukkan banyak respek sebelumnya dan sekarang memalingkan diri dari saya. Ini menyakitkan."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement