Senin 13 Nov 2017 09:18 WIB

PBB: Tentara Secara Sistematis Perkosa Perempuan Rohingya

Rep: rizkyan adiyudha/ Red: Ani Nursalikah
Para perempuan pengungsi Muslim Rohingya.
Foto: Reuters
Para perempuan pengungsi Muslim Rohingya.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkap kasus kekerasan hingga pemerkosaan yang menimpa pengungsi Muslim Rohingya di Rakhine. Hal tersebut dilakukan anggota tentara Myanmar sejak operasi militer pada 25 Agustus lalu.

Fakta tersebut didapatkan PBB usai mengunjungi kamp pengungsian Rohingya di Cox Bazar, Bangladesh. Perwakilan Sekretaris Jendral PBB Pramila Patten mengatakan, wanita muslim Rohingya secara sistematis menjadi target oleh militer Myanmar.
 
"Saya mendengar cerita mengerikan tentang pemerkosaan dan pemerkosaan massal dengan banyak wanita dan anak perempuan yang meninggal akibat hal tersebut," kata Patten di Dhaka seperti dikutip Channel News Asia, Senin (13/11).
 
Dia mengatakan, kekerasan seksual yang dialami perempuan Rohingya sudah diperintahkan, diatur dan dilakukan angkatan bersenjata Myanmar. Dia mengungkapkan, bahkan korban dipaksa telanjang, dihina dan diperbudak secara seksual di penangkaran militer.
 
Patten mengatakan, salah satu korban selamat mengaku ditahan oleh angkatan bersenjata Myanmar selama 45 hari. Selama masa penahanan, korban diperkosa berulang-ulang. Korban lainnya juga masih memiliki bekas luka memar dan bekas gigitan yang membuktikan tindak kekerasan tersebut.
 
"Sejumlah kekejaman ini merupakan kejahatan terhadap HAM," katanya.
 
Operasi militer yang dilakukan tentara Myanmar memaksa warga Rohingya meninggalkan kampung halaman mereka. Lebih dari 610 ribu warga mengungsi ke Bangladesh.
 
Gelombang pengungsi Rohingya terus berlangsung hingga saat ini meski jumlahnya tidak semasif pada Agustus dan September lalu. Tercatat lebih dari 200 pengungsi Rohingya kembali tiba di Bangladesh pada Kamis (9/11).
 
 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement