Senin 13 Nov 2017 13:11 WIB
Play-Off Piala Dunia

Pelatih Swedia tak Mau Komentari Keputusan Wasit

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Janne Andersson
Foto: EPA-EFE/CLAUDIO BRESCIANI
Janne Andersson

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Arsitek timnas Swedia, Janne Andersson menegaskan dirinya enggan mengomentari panjang lebar terkait pemberitaan media yang menilai wasit banyak menguntungkan timnya saat menghadapi Italia pada leg pertama babak play-off Piala Dunia 2018, pekan lalu.

Tim berjuluk Blagult sukses mempermalukan Italia dengan skor tipis 1-0 melalui gol Jakob Johansson di Friends Arena. Namun, kemenangan tersebut mendapat banyak komentar tentang keputusan wasit Cuneyt Cakir yang membiarkan para penggawa Kuning-Biru bermain kasar.

"Saya tak berpikir bahwa kami disukai wasit. Inilah cara kami menafsirkannya, tapi permainan dimainkan di atas lapangan dan apa yang terjadi di luar lapangan itu tak membuat saya tertarik," tegas Andersson dikutip Football Italia, Senin (13/11).

Pelatih berusia 55 tahun mengaku tidak terlalu memikirkan leg kedua di San Siro, Milan, Selasa (14/11) dini hari WIB secara berlebihan. Ia hanya mengatakan bahwa anak asuhnya akan bermain sama seperti pada laga sebelumnya.

"Saya menilai mereka akan memainkan permainan bagus pada leg kedua, terlebih di hadapan para pendukunganya. Sementara kami akan bermain dengan model olahraga seperti biasanya. Kami tentu berharap menyelesaikannya dengan baik."

Pada laga nanti, Italia akan kehilangan gelandang tengah Marco Verratti karena akumulasi kartu. Sedangkan Simone Zaza dan Leonardo Spinazzola diragukan tampil.

Di sisi lain, Swedia akan kehilangan pemain tengah Albin Ekdal dan juga Johan Larsson.

Sebelumnya, kapten Swedia Andreas Granqvist meminta kubunya tidak perlu terlarut dalam kesenangan semata. Ia meminta rekan setimnya untuk tampil dengan kekuatan maksimal dan melakukan yang terbaik agar negaranya bisa tampil di hajatan sepak bola terkabar sejagat.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement