REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel berencana untuk menghancurkan enam bangunan besar di Yerusalem Timur yang diduduki. Penghancuran ini diduga karena bangunan tersebut tidak mungkin memliki izin.
Dilansir dari Middle East Monitor, Senin (13/11), ratusan warga Palestina akan dievakuasi dari bangunan di sekitar Kafr Aqab, di utara kota tersebut, akibat pembongkaran tersebut. "Pasukan tentara dan polisi akan menggunakan bahan peledak untuk menghancurkan bangunan," kata media setempat.
Menteri urusan Yerusalem Palestina, Adnan Al-Husayni sangat mengkritik rencana Israel untuk menghancurkan bangunan-bangunan tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan wartawan Palestina, Al-Husayni mengatakan pengumuman pembongkaran ini datang sehubungan dengan rencana untuk membangun 10 ribu unit pemukiman di wilayah bandara yang berdekatan dengan lingkungan Kafr Aqab.
"Tujuan dari rencana ini adalah untuk mengurangi jumlah orang Palestina di Yerusalem Timur dan meningkatkan pemukim di kota," katanya.
Israel menduduki Yerusalem Timur pada 1967 dan telah meningkatkan jumlah permukiman ilegal di daerah tersebut dengan tujuan untuk mencaploknya.