REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok, Mohammad Idris kampanyekan Gerakan Sumbang Buku untuk mendorong program Gerakan Depok Membaca. "Diharapkan gerakan sumbang buku dapat membantu program Gerakan Depok Membaca," kata Idris di Balai Kota Depok, Senin (13/11).
Idris mengatakan, sejak program Gerakan Depok Membaca digalakkan sejak September 2017 lalu pihaknya berkampanye agar masyarakat mau menyumbang buku dan juga membangun taman baca di masing-masing RW yang ada di Kota Depok. "Tercatat, saat ini sudah terkumpul 1.275 buku sumbangan dari masyarakat. Dengan ketersediaan beragam buku tentunya diharapkan dapat menumbuhkan minat baca anak-anak, remaja dan pemuda sehingga dapat menjadi generasi unggul yang mampu bersaing di era globalisasi ini," jelas Idris.
Idris mengungkapkan, program Gerakan Depok Membaca juga sebagai upaya mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Depok. "Sebenarnya ini sudah direncanakan sejak lama. Hingga terwujudnya gerakan ini kami mengimbau kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) juga untuk menyumbangkan buku-buku, terutama buku bacaan anak atau dongeng tradisional, yang memang cocok untuk dikonsumsi anak-anak. Selain juga dibutuhkan buku-buku fiksi dan ilmiah untuk kalangan remaja dan pemuda," tutur Idris.
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Depok sudah menginisiasi program Gerakan Depok Membaca. "Kami akan melihat efektivitas penyebaran buku di masing-masing pojok baca terhadap minat membaca anak-anak, remaja dan pemuda,: ujarnya.
Taman atau pojok baca di RW Ramah Anak, didirikan untuk memenuhi indikator salah satu kluster hak anak. Salah satunya tentang hak sipil dan kebebasan mendapatkan informasi layak anak. "Nah melalui adanya pojok baca, saya berharap dapat meningkatkan minat dan hobi membaca. Dengan demikian, waktu-waktu senggang anak-anak dan remaja dapat dimanfaatkan dengan kegiatan yang positif dengan membaca buku," jelas Idris.