REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menunjuk Desa Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor, sebagai daerah yang paling difokuskan dalam pemantauan banjir tahun ini. Hampir dipastikan, tiap musim hujan akan selalu banjir, ujar Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Aksomo, kepada Republika, Senin (13/11).
Fokus BPBD, Budi menambahkan, diaplikasikan dalam pembangunan pos siaga yang berada di kawasan Desa Bojong Kulur. Sarana seperti perahu karet pun dipastikan telah tersedia beserta relawan dari masyarakat setempat yang sudah mendapat pelatihan dari BPBD.
Selain Gunung Putri, Budi menyebut kecamatan Tanjungsari, Cariung dan Jonggol memiliki potensi yang juga besar. Keempatnya ini masuk ke zona potensi banjir timur. "Mereka dialiri Sungai Cipamingkis," ujarnya.
Untuk zona barat, Budi menuturkan, ada kecamatan Parung Panjang dan Cigudeg, sementara di Selatan terdapat kawasan Cisarua. Di zona utara, potensinya terbilang kecil seperti di Bojong Gede. Meski kemungkinannya rendah, Budi tetap mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat banyaknya tumpukan sampah yang dibuang sembarang.
Dalam menanggulangi potensi di empat zona ini, BPBD Kabupaten Bogor fokus dalam tiga poin. Yakni, personel yang dibantu oleh relawan, peralatan dan bantuan logistik. "Semuanya sudah siap sedia untuk mengantisipasi banjir pada musim hujan ini," tutur Budi.
Memaksimalkan kesiapan, Budi menambahkan, BPBD Kabupaten telah membuat surat pernyataan siaga darurat bencana banjir dan longsor. Surat tersebut telah ditandatangani Bupati pada awal November.