Selasa 14 Nov 2017 05:31 WIB

Menjaga Tenun Muna Agar tidak Punah

TTenun tradisional muna, Sulawesi Tenggara
Foto: dok pri
TTenun tradisional muna, Sulawesi Tenggara

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pemerintah Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), mulai mendorong budaya kebiasaan menenun di daerah itu, sedari kalangan anak-anak atau anak usia dini. Berbagai upaya dilakukan agar tenun tidak punah.

Bupati Muna, Rusman Emba di Kendari, Senin, mengatakan pihaknya terus memperkenalkan kegiatan penenun dari usia dini atau sekolah dasar sebagai upaya melestarikan budaya tenun di daerah itu. "Jadi saat ini sudah banyak siswa sekolah dasar di Kabupaten Muna yang sudah pandai menenun," kata Rusman.

Ia mengatakan, upaya itu dilakukan agar keberlangsungan generasi para penenun di Muna tetap terjaga. "Karena fakta di beberapa daerah bahkan yang menggeluti kegiatan menenun itu dilakukan orang-orang yang sudah tua. Sedangkan anak-anak kurang tertarik. Di Muna kami antisipasi itu," katanya.

Dikatakan, salah satu upaya merangsang kegiatan menenun bagi anak-anak atau kalangan remaja, maka dilakukan berbagai lomba menenun yang diikuti para pelajar mulai sekolah dasar hingga sekolah menengah atas (SMA).

"Para pemenang lomba menenun kami beri insentif dana pembinaan sehingga mereka bisa lagi mengasah kemampuan dalam hal menenun agar semakin kreatif," ujarnya.

Saat ini kata Rusman, pihaknya telah menetapkan beberapa desa menjadi kampung tenun di Kabupaten Muna, salah satunya adalah Desa Masalili.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement