REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ikon PSM Makassar Syamsul Chaeruddin meneteskan air mata setelah berseragam tim Juku Eja selama 15 tahun namun belum pernah membawa tim kebanggaan Makassar itu tampil sebagai juara di kompetisi tertinggi di Indonesia.
Syamsul tidak mampu menahan air matanya saat diberikan kesempatan menyampaikan sepatah kata usai membawa PSM mengalahkan Madura United pada laga pamungkas kompetisi Liga 1 di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (12/11) malam.
"Sudah hampir 15 tahun ini, saya telah berseragam PSM Makassar namun hingga kini belum mampu membawa tim menjadi juara. Saya sekaligus memohon maaf dengan kegagalan saya membawa tim sebagai juara," katanya di Makassar, Senin (13/11).
Dalam kesempatan tersebut, ia sekaligus mengucapkan banyak terima kasih kepada para suporter yang selalu setia mendukung tim kebanggaan masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan tersebut.
Syamsul juga meminta para suporter dan masyarakat untuk tidak bosan dalam mendukung perjuangan tim PSM. Sebab, para pemain saat tampil di lapangan dengan dukungan suporter akan lebih termotivasi untuk bisa memberikan balasan setimpal yakni sebuah kemenangan.
Ia juga mengapresiasi keputusan Pelatih PSM Robert Rene Alberts memberikan kepercayaan terhadap dirinya untuk menyandang ban kapten dalam pertandinganyang berakhir dengan kemenangan 6-1 untuk PSM tersebut. Pemain 34 tahun ini mengaku terharu dan berbangga mendapat kehormatan besar.
"Coach telah memberikan kepercayaan yang begitu besar terhadap saya di laga pamungkas ini. Saya mengucapkan banyak terima kasih," ujarnya.
Terkait masa depannya di PSM, pemain asal Gowa itu mengaku jika masa kontrak dirinya bersama PSM akan berakhir pada Januari 2018.
"saya belum tahu bagaimana ke depannya. Namun untuk kontrak saya bersama PSM memang sudah akan berakhir pada Januari tahun depan, jadi nanti kita lihat perkembangannya," jelas dia.