Selasa 14 Nov 2017 10:02 WIB

Jumlah Korban Akibat Gempa Irak Menjadi 445 Jiwa

Tentara Iran mencari korban di bangunan yang hancur akibat gempa di kota Sarpol-e-Zahab di Provinsi Kermanshah, Iran, Senin (13/11). Gempa berkekuatan 7,2 besar melanda wilayah tersebut di sepanjang perbatasan antara Iran dan Irak pada (12/11), menewaskan sedikitnya 129 orang dan melukai lebih dari 300.
Foto: EPA-EFE / Abedin Taherkenareh
Tentara Iran mencari korban di bangunan yang hancur akibat gempa di kota Sarpol-e-Zahab di Provinsi Kermanshah, Iran, Senin (13/11). Gempa berkekuatan 7,2 besar melanda wilayah tersebut di sepanjang perbatasan antara Iran dan Irak pada (12/11), menewaskan sedikitnya 129 orang dan melukai lebih dari 300.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Jumlah korban jiwa di Iran akibat gempa bumi kuat yang mengguncang daerah perbatasan Irak-Iran terus  bertambah. "Sementara masih ada orang yang tertimbun di bawah reruntuhan," demikian laporan media lokal pada Senin (13/11).

Sedikitnya 445 orang telah kehilangan nyawa dan 7.156 orang lagi cedera akibat gempa dengan kekuatan 7,3 pada Skala Richter, demikian tulis beberapa laporan. Pusat gempa berada sekitar 32 kilometer di sebelah selatan Kota Halabja di daerah pegunungan terpencil di Irak Timur, sekitar 200 kilometer di sebelah timur-laut Ibu Kota Irak, Baghdad, dan 400 kilometer di Teheran, kata United States Geological Survey (USGS).

Gempa bumi itu mengguncang daerah tersebut pada Ahad, sekitar pukul 21.18 waktu setempat (Senin, 07.18 WIB), ketika kebanyakan orang diduga telah berada di rumah, kata USGS.

Sedikitnya 14 provinsi di Iran telah dipengaruhi oleh gempa bumi tersebut, termasuk Ibu Kota Iran, Teheran. Daerah yang paling parah diguncang gempa di Iran adalah Kabupaten Qasr-e Shirin dan Sarpol-e Zahab di Provinsi Kermanshah, sekitar 20 kilometer dari perbatasan.

Sebanyak 30 tim Palang Merah dari seluruh negeri itu telah dikirim ke daerah yang diguncang gempa, yang beberapa bagiannya telah rusak parah. Lebih dari 20 desa Iran di Provinsi Kermanshah di Iran telah rusak dan pasokan air serta listrik terganggu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Jaringan jalan di daerah tersebut telah rusak.

Namun, Kepala Polisi Provinsi Jenderal Manouchehr Amanollahi mengatakan pada Senin bahwa semua jalan terbuka dan arus lalu-lintas normal. Selain itu, para pejabat mengatakan akses ke daerah pedesaan masih terbatas.

Tim layanan darurat Iran telah dikirim ke wilayah yang diguncang gempa dan beberapa helikopter mengirim keperluan dasar. Gempa susul kuat juga mengguncang daerah tersebut. Rumah sakit lapangan telah didirikan di daerah yang diguncang gempa.

Gempa bumi dan gempa susulan mengguncang dengan kekuatan beragam 4,5 sampai 6,1. Guncangan juga dirasakan di Turki, Armenia, Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab. Di Kota Besar Sanandaj dan Qasr-e Shirin di Iran Barat, banyak orang keluar dari rumah mereka setelah gempa kuat mengguncang.

Esmail Najar, Kepala Organisasi Penanganan Bencana Nasional mengatakan masih banyak orang yang cedera tertimbun di bawah reruntuhan di Kabupaten Qasr-e Shirin dan Sarpol-e Zahab. Tim pertolongan dari seluruh Iran masih melakukan penggalian untuk mencari orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan di berbagai desa dan kota kecil di Provinsi Kermanshah.

Beberapa saksi mata di Sarpol-e Zahab mengatakan mereka terkejut melihat gedung pencakar langit di kota itu pada Senin pagi. Mereka menyatakan separuh gedung tersebut tampaknya telah hancur, demikian laporan kantor berita Tasnim. Tiga hari masa berkabung telah diumumkan di Provinsi Kermanshah. Para pejabat mengumumkan bahwa sekolah di Provinsi Kermanshah dan Ilam direncanakan ditutup pada Senin akibat gempa itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement