REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Nusantara Foundation dan mantan Imam Besar Masjid New York, Imam Shamsi Ali berencana akan membangun pesantren pertama di Amerika Serikat (AS) di daerah bagian Connecticut dekat Kota New York, AS. Guru-guru yang akan direkrut untuk menjadi tenaga pengajar di pesantren tersebut diutamakan memiliki kemampuan bahasa dan ilmu agama yang baik.
Imam Shamsi menegaskan para pengajar harus memiliki kemampuan bahasa dan ilmu agama yang harus cukup baik untuk bisa direkrut jadi tenaga pengajar. Namun, menurut pandangannya, kalau mendatangkan guru-guru dari luar AS seperti dari Indonesia. Maka akan terbentur dengan permasalahan visa.
"Itu mungkin bisa kita selesaikan karena Nusantara Foundation, yayasan saya di sana juga sebenarnya sudah punya hak untuk mensponsori visa," kata Imam Shamsi saat ditemui Republika di Jakarta, Selasa (14/11).
Ia menerangkan, guru-guru yang akan direkrut harus mempunyai kualitas. Kualitas yang harus dimiliki di antaranya, wawasan, keilmuan dan kemampuan bahasa Inggris. Sebab, pengantar bahasa saat belajar mengajar di pesantren akan menggunakan bahasa Inggris.
"Saya kira itu syarat utama guru itu," ujarnya.
Ia menginformasikan, pesantren akan didirikan di lahan seluas 7,3 hektare. Di atas tanah seluas itu sudah ada bangunan bekas sekolah yang kemudian menjadi peternakan ayam. Sehingga dengan beberapa renovasi dan pembersihan, tanah dan bangunan tersebut akan optimis bisa mulai dimanfaatkan pada Juli atau September 2018.
Imam Shamsi menambahkan, saat ini sedang fokus mengumpulkan dana untuk membeli tanah dan bangunan yang akan dijadikan pesantren. Pemilik tanah akan menjualnya seharga 750 dolar AS, harga tersebut termasuk sangat murah sebab pemiliknya juga seorang Muslim. Setelah pembelian tanah dan bangunan itu, baru akan membuat perencanaan besar pendirian pesantren.