REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Iran mengakhiri operasi penyelamatan di daerah yang dilanda gempa bumi di Provinsi Kermanshah. Gempa menewaskan sedikitnya 450 orang dan melukai ribuan lainnya.
"Operasi penyelamatan di provinsi Kermanshah (barat) telah berakhir, " ujar kepala Dinas Kesehatan Darurat Iran, Pir-Hossein Kolivand kepada televisi pemerintah.
Menurut pejabat Iran kemungkinan menemukan korban selamat sangat rendah. Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter melanda desa-desa dan kota-kota di daerah pegunungan di provinsi Kermanshah yang berbatasan dengan Irak. Sedikitnya 14 provinsi di Iran terkena dampaknya.
Televisi pemerintah mengatakan ribuan orang berkerumun di kamp sementara. Warga juga banyak menghabiskan malam di tempat terbuka karena takut gempa susulan.
Seorang wanita muda tunawisma di Sarpol-e Zahab, salah satu kota yang paling parah terkena bencana, mengatakan keluarganya merasa kedinginan lantaran kurangnya tenda. "Ini adalah malam yang sangat dingin. Kita butuh bantuan. Kita butuh segalanya. Pihak berwenang harus mempercepat bantuan mereka, "katanya.
Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan belasungkawa pada Senin dan meminta instansi pemerintah untuk segera membantu korban yang terkena dampak.
Polisi Iran, Garda Revolusi elite dan pasukan milisi Basij dikirim ke daerah-daerah yang terkena dampak pada Ahad malam. Presiden Hassan Rouhani akan mengunjungi daerah itu pada Selasa.
Bulan Sabit Merah Iran mengatakan, tempat penampungan darurat telah diberikan kepada ribuan tuna wisma, namun kekurangan air dan listrik serta jalan yang terblokir di beberapa daerah menghambat usaha pasokan bantuan.
Pihak berwenang setempat mengatakan, kekacauan lalu lintas di jalan-jalan, disebabkan oleh orang-orang dari provinsi-provinsi terdekat yang datang membantu evakuasi sehingga menghambat arus bantuan ke daerah-daerah yang dilanda gempa. "Orang-orang di beberapa desa masih sangat membutuhkan makanan, air dan tempat tinggal," kata gubernur Qasr-e Shirin Faramarz Akbari.
Menurut pihak berwenang Iran, lebih dari 30 ribu rumah di daerah tersebut rusak dan setidaknya dua desa hancur total.
Rumah-rumah di desa di Iran sering terbuat dari balok beton atau bata yang bisa runtuh akibat gempa yang kuat.
"Lebih banyak orang akan mati karena kedinginan. Keluargaku tinggal di sebuah desa dekat Sarpol-e Zahab. Aku bahkan tidak bisa pergi kesana. Saya tidak tahu apakah mereka meninggal atau hidup, "kata Rojan Meshkat (38) di kota Kurdi Sanandaj.
Iran diliputi oleh garis sesar utama dan telah mengalami beberapa gempa bumi yang menghancurkan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk gempa berkekuatan 6,6 pada 2003 yang menewaskan sekitar 31 ribu orang.
Gempa tersebut, yang berpusat di Penjwin di provinsi Sulaimaniyah Irak di wilayah Kurdistan, menewaskan setidaknya enam orang di Irak dan melukai lebih dari 68 lainnya. Di distrik Kurdi di Irak utara, tujuh terbunuh dan 325 terluka.