REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Peristiwa walk out (WO) yang dilakukan alumni Kanisius yang dimotori Ananda Sukarlan, saat Gubernur DKI Anies Baswedan hadir dan berpidato memenuhi undangan 100 Tahun Kolese Kanisius, disesalkan Franz Magnis Suseno. Bagi Franz adalah sikap permusuhan terhadap Anies Baswedan.
Franz Magnis Suseno amat menyayangkan sikap Ananda Sukarlan terhadap Anies Baswedan. Padahal menurutnya tidak ada yang salah dengan isi pidato Anies pada saat memberikan sambutan.
“Menurut saya memalukan dan sangat saya sesalkan. Gubernur bicara, sebagian besar hadirin, mengikuti bapak Ananda Sukarln meninggalkan ruangan. Andaikata Gubernur mengatakan sesuatu yang tidak senonoh, jahat, menghina, walkout dapat dibenarkan,” kata Magnis dalam pernyataan tertulis, yang tersebar di media sosial, Selasa (14/11).
Menurutnya, amat wajar apabila penitia mengundang Gubernur DKI untuk datang diacara 100 tahun Kolese Kanisius. Namun tidak dibenarkan apabila kemudian ada sikap dari peserta yang hadir dan justru meninggalkan ruangan pada saat gubernur menyampaikan pidatonya.
“Amat disayangkan bahwa sebagian peserta menggunakan kesempatan seratus tahun Kanisius untuk menunjukkan permusuhan terhadap Gubernur DKI,” ucapnya.
Anies, lanjut Magnis, dipilih secara demokrasi. Sehingga menurutnya tidak bisa dibenarkan apabila Ananda menunjukan permusuhan terhadap pribadi Gubernur dalam acara tersebut.
“Walk out kemarin menunjukkan permusuhan terhadap pribadi Gubernur merupakan suatu penghinaan publik. Kok bisa? Di negara mana pun, di luar pertemuan politik, hal itu jarang terjadi,” terangnya.
Jika memang tidak suka, sambung Magnis, sikap seharusnya yang dilakukan adalah tetap memberikan kesempatan untuk Gubernur baru DKI membuktikan diri. Ditambah lagi kedatangan Anies adalah sebagai tamu yang notabene harus dihormati sama seperti tamu lainnya.
“Tamu harus dihormati, tamu datang karena diundang panitia, maka semua yang ikut undangan panitia, harus menghormati tamu pun pula kalau secara pribadi tidak menyetujuinya. Silahkan panitia dikritik. Tetapi menginisiasikan suatu demonstrasi penghinaan terbuka terhadap Gubernur DKI saya anggap penyalahgunaan kesempatan,” ungkapnya.
Terakhir dia juga mengharapkan Kanisius terus meningkatkan kualitas dan terus menghasilkan manusia-manusia Indonesia bermutu. Dan hal itu tegasnya bukan basa-basi, dia mengharapkan agar Kanisius terus maju dan tetap menjalankan misinya di masa depan.
“Semoga Kanisius bisa maju terus, dan terus diterima baik oleh masyarakat,” ucap Magnis.