REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Raksasa Eropa, tim nasional (timnas) Italia dipastikan gagal berpartisipasi dalam Piala Dunia 2018 yang akan berlangsung di Rusia. Itu setelah Italia ditahan imbang tanpa gol pada leg kedua di San Siro, Selasa (14/11) dini hari WIB.
Akibatnya, anak asuhan Giampiero Ventura kalah agregat gol 0-1 yang didapat saat pertemua pertama. Walhasil banyak kritik bermunculan, salah satunya adalah bek Sassuolo, Paolo Cannavaro.
Menurut Paolo, sebenarnya timnas Italia gagal bukan hanya terjadi tahun ini saja. Namun ia melihat kegagalan itu sudah terjadi sejak 15 tahun silam, di saat Italia berlomba-lomba mengejar bakat terbaik dunia dan melupakan potensi pemain muda lokal.
Kata Paolo, otoritas sepak bola Italia digerakkan oleh 'mumi-mumi' yang jahat. "Selamat tinggal untuk para mumi yang selama ini memegang kendali. Kami semua memberikan mereka (federasi) puncak kejayaan dengan pelatih-pelatih terbaik dunia yang kami miliki. Semoga kondisi sekarang membuat Italia kembali bangkit melesat ke atas,” keluh adik dari Fabio Cannavaro dalam Instagram, Selasa (14/11).
Selain itu, bek berusia 36 tahun tersebut memberikan penghormatan kepada Gianluigi Buffon yang tidak bisa merasakan Piala Dunia keenamnya. Cannavaro pun mendoakan yang terbaik untuk kiper Juventus tersebut. Ia juga turut prihatin Buffon gagal menjadi pemain Italia yang merasakan enam kali edisi Piala Dunia.
“Aku sampaikan rasa hormat yang tinggi untuk Gigi Buffon yang kehilangan kesempatan tampil di Piala Dunia untuk keenam kali. Aku bisa melihat bahwa ia tidak sanggup lagi membendung air matanya,” imbuh Cannavaro.
Kegagalan timnas Italia tampil di ajang turnamen sepak bola paling bergengsi itu merupakan kedua kalinya. Kejadian serupa juga pernah dialami Italia pada 1958 diSwedia. Ketika itu Gli Azzurri takluk 1-2 dari Irlandia Utara di laga terakhir kualifikasi. Sementara, pada 1930 Italia tidak ikut Piala Dunia 2018 di Uruguay.