REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Membersihkan Masjid (Gemas) berupaya dekatkan umat Islam dengan tempat ibadah dan pengurusnya. “(Target) jangka panjang pejuang, bagaimana dekat dengan pengurus mushala,” kata relawan Gemas, Romadi Yanto kepada Republika.co.id, Selasa (14/11).
Dikatakan Romadi, pejuang Gemas tak memiliki kriteria tertentu pada masjid yang menjadi lokasi dakwah. Menurut dia, para pejuang sepakat kegiatan bersih-bersih masjid atau mushala menjadi ajang mendekatkan sesama anggota Gemas.
Sehingga, salah satu kriteria masjid atau mushala itu, yakni dekat tempat kerja atau rumah tiap-tiap anggota. Kegiatan bersih-bersih tempat ibadah dilakukan setiap dua pekan sekali. “Sehingga, terjalin bagaimana tali silaturahim sesama anggota, atau dengan pengurus mushala,” ujar dia.
Romadi mengakui, tak memiliki kesulitan menyatukan berbagai pandangan pejuang Gemas dalam berdakwah. Menurut dia, kesulitan itu harus menjadi peluang pejuang Gemas mengasah kemampuan diri setiap anggota.
Gemas memiliki sekitar 300 pejuang tersebar di sejumlah daerah di Pulau Jawa, seperti Jabodetabek, Bandung, Pacitan, Ciamis, Banjarnegara. Gemas ingin menginspirasi masyarakat enggan gerakan sederhana.