Selasa 14 Nov 2017 15:50 WIB

Ingin Jumpa Jokowi, Pria tak Waras Ini Menyusup ke Istana

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Endro Yuwanto
Istana Negara
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Istana Negara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pria berinisial BP (39 tahun) yang merupakan warga Tangerang, Banten, nekat menyusup ke Istana Negara demi menemui Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo. Penyusupan pria ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Polisi Argo Yuwono.

"Dia datang ke Istana Negara. Informasi keterangan dari tersangka, ia ingin bertemu Presiden Jokowi," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (14/11).

Penyusupan yang terjadi pada Senin (13/11) pukul 18.30 WIB itu, berawal ketika tersangka akan pulang kampung ke Banyumas dengan kakaknya. Namun dari keterangan sang kakak, tersangka tiba-tiba menghilang.

"Ya tentunya untuk bertemu pimpinan negara sebagai lambang negara kita, simbol negara kita, kan harus ada prosedur yang harus dilalui. Dia langsung masuk pintu dua. Akhirnya diamankan Paspampres dan diserahkan ke Polsek Gambir," jelas Argo.

Berdasarkan keterangan dari kakak tersangka, pada 2016 BP pernah menjadi pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banyumas selama tiga bulan. "Pernah berobat di RSJ Banyumas tiga bulan," tutur Argo.

Tersangka BP setelah periksa, tidak pernah menyampaikan bahwa ia adalah dari kelompok ISIS atau kelompok teroris lainnya. Saat ini BP masih di Polsek Gambir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement