Selasa 14 Nov 2017 16:48 WIB

PSI Jakarta Himpun Dana Kampanye Rp 414 Juta dari Rakyat

Rep: Mg01/ Red: Muhammad Fakhruddin
Patungan Rakyat di Kantor DPW PSI Jakarta.
Patungan Rakyat di Kantor DPW PSI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sampai saat ini berhasil menghimpun dana hasil donasi masyarakat sebesar Rp 414 juta. Dana tersebut terkumpul dari program #PatunganRakyat yang dicanangkan PSI.

PSI sendiri telah menyelenggarakan acara #PatunganRakyat sebanyak tiga kali, pertama dilakukan di Kantor DPW PSI Jakarta, kedua di Balai Kartini, dan yang ketiga diselenggarakan di tempat acara yang pertama.

"Sampai saat ini terkumpul Rp 414 juta, dari yang acara satu dan kedua, jadi kita secara rutin setiap bulan ada kegiatannya," kata Wakil Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Rachael Abigail kepada Republika.co.id saat acara #PatunganRakyat ke 3 di Jakarta, Jumat (10/11).

Gaby, sapaan akrab Abigail menambahkan, alasan kenapa PSI membuat program itu adalah untuk memutus akar korupsi yang biasa tumbuh sejak awal pendanaan politik. Dengan dana dari rakyat, tentu kader PSI nantinya bisa mewakili masyarakat yang ingin Indonesia maju tanpa ada korupsi.

Sementara itu, Rian Ernest, yang juga wakil ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta mengatakan, konsep fund raising seperti ini sudah biasa dilakukan oleh partai-partai politik terkenal di luar negeri seperti Amerika, Kanda, dan Perancis.

Konsep politik yang baik seperti ini, menurut Rian adalah baik untuk diterapkan. Indonesia merupakan negara berkembang, jika menerapkan praktek politik baik seperti ini dari negara-negara maju adalah langkah yang bagus.

Ia menambahkan, dengan berdonasi dengan program ini, rakyat bisa memiliki keuntungan jadi "pemegang saham" yang baik untuk Indonesia. PSI memastikan kader-kader mudanya yang nantinya masuk parlemen adalah kompeten dan anti korupsi.

"Kita sudah melakukan langkah-kangkah baik dan terukur seleksi administrasi, kemudian ada panitia seleksi dari orang kompenen. Paling tidak yang mau masuk berjuang bersama kami (PSI) paling tidak standar kemampuan diatas rata-rata karena udah terseleksi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement