REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah destinasi wisata di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), masuk dalam nominasi tujuan wisata terbaik nasional, salah satunya Pantai Baron. Pantai yang terletak di Kabupaten Gunungkidul, ini, selain indah juga unik, karena memiliki dua jenis air. Air asin dari laut yang bersentuhan dengan Samudra Hindia dan air tawar dari aliran sungai di pinggir pantai.
Ketua DPRD Gunungkidul Suharno mengataka nama Pantai Baron merupakan satu dari sekian banyak pantai dan tempat wisata di Kabupaten Gunungkidul, yang bisa dibilang sebagai hidden paradise (surga yang tersembunyi). "Gunungkidul ini berbeda dengan daerah lain. Kami memang hanya sebuah kabupaten tetapi memiliki lebih dari 100 pantai dan puluhan gua alam untuk wisata," ujar dia dalam keterangan pers kepada Republika.co.id, Selasa (14/11).
Daerah yang beribu kota Wonosari ini, memiliki 121 pantai. Yaitu mulai dari Pantai Purwosari, Tepus, Tanjung Sari, Bekah sampai Sadeng yang panjangnya 70 kilometer menyentuh bibir Samudra Hindia. Selain itu terdapat 62 gua alam dari batuan stalagtit dan stalagmit.
Salah satunya Gua Pindul yang terdapat mata air bawah tanah serta ekosistem kelelawar dan burung walet. Tidak jauh dari sana terdapat Sungai Oya yang kini menjadi wahana rafting bagi wisatawan.
Keberadaan tempat-tempat wisata ini membuat perekonomian Gunungkidul semakin menjanjikan. Tahun 2016 lalu, PAD Gunungkidul mencapai Rp 20 miliar dan hingga 10 bulan sepanjang tahun 2017 sudah meningkat menjadi Rp 26,1 miliar.
Tahun ini, kata Suharno, Pemkab Gunungkidul menargetkan PAD bisa naik menjadi Rp 30 miliar. Untuk itu, pihaknya sudah melakukan perubahan Perda yaitu menurunkan retribusi hiburan dan pariwisata, sehingga bisa menumbuhkan wisatawan.
Menurut Suharno, saat ini jumlah wisatawan ke Gunungkidul mencapai 30 ribu orang, baik lokal maupun mancanegara. Dengan menurunkan retribusi, diharapkan semakin menggairahkan industri pariwisata di sana dan meningkatkan arus turisme.
Di tempat yang berbeda, Humas PHRI Gunungkidul Ngatno menjelaskan, arus wisatawan terus meningkat setiap tahunnya, namun ada masalah utama dalam meningkatkan pariwisata di Gunungkidul, yaitu infrastruktur jalan, tempat parkir, dan jaringan telekomunikasi. Ia pun berharap pemimpin Gunungkidul yang akan datang mengerti dan bisa memanfaatkan potensi wisata yang melimpah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Masalah infrastruktur ini diakui oleh Suharno. Dia pun berharap kehadiran bandara baru New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, semakin meningkatkan infrastruktur jalan dan wisatawan mancanegara untuk bertandang ke Gunungkidul.