REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengakui, pascauji coba bus premium rute Senayan-Bekasi Barat September lalu, dan rute Senayan-Bogor akhir Oktober, antusiasme warga Bekasi belum sebaik warga Bogor. Namun, seiring waktu respons masyarakat Bekasi semakin membaik.
"Maka akan ditambah dua bus lagi ke Bekasi," ujar Kepala BPTJ Bambang Prihartono saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (15/11).
Ia mengatakan, di empat hari yang sama masa uji coba, Bogor memang lebih cepat memberikan respons positif dibandingkan Bekasi. Itu, menurutnya, karena sebaran warga Bekasi yang terlalu luas, membuat warga Bekasi kesulitan menjangkau bus yang dilengkapi fasilitas Wifi ini.
Hal itu, katanya, tidak seperti kondisi wilayah Bogor yang memang terkonsentrasi, sehingga diberlakukan titik kumpul di Botani Square. "Beda dengan Bogor, sebaran penduduk Bekasi memang sangat luas," katanya.
Saat ini, menurutnya, sudah lebih dari 70 penumpang yang menaiki bus premium seharga Rp 20 ribu itu. Walaupun titik kumpul di awal adalah di Mega Mall Bekasi dinilai tidak mencakup luasan wilayah, maka saat ini penumpang lebih dari 70 itu dinilainya menunjukkan perkembangan yang cukup bagus.
Kata Bambang, untuk di wilayah Bekasi, sebaran titik pun akan diperluas. "Nantinya bus premium akan mencakup penumpang yang ada di wilayah Bekasi Timur, Grand Wisata, juga Jababeka," ungkapnya.
BPTJ, kata dia, menargetkan akan memperbanyak bus premium di wilayah Bogor dan Bekasi. Target di bulan Desember nanti, sebanyak 100 bus premium akan diadakan di kedua wilayah itu untuk melayani masyarakat dari dan menuju ke Jakarta.
Namun ia katakan, saat ini BPTJ sementara masih terfokus pada Kota Bekasi. "Untuk wilayah Cikarang, belum ada bus premium yang ke sana," tuturnya.