Rabu 15 Nov 2017 12:44 WIB

Sandiaga: Angka Kemiskinan di Jakarta tidak Menurun

Kemiskinan, ilustrasi
Foto: Republika
Kemiskinan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan angka kemiskinan selama 10 tahun belakangan ini tidak mengalami penurunan sama sekali.

"Saya ingin melaporkan basil pertemuan bersama Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Kemarin kita rapat sampai malam untuk memetakan kemiskinan di DKI Jakarta. Walaupun angkanya terendah di nasional, tapi sepuluh tahun terakhir mulai dari 2007 sampai 2017 tidak mengalami penurunan sama sekali," kata Balaikota DKI Jakarta, Rabu (15/11).

Ada yang secara fundamental pendekatan yang dilakukan oleh kebijakan ekonomi, belum dapat menurunkan angka kemiskinan, katanya. "Nah ini kita harus ubah di lima tahun ke depan. Lembaran baru bahwa program kita adalah memfokuskan pada pendidikan dan kesehatan," kata Sandiaga.

Fokus pada pendidikan, kesehatan dan peningkatan kesejahteraan di masyarakat diharapkan angka kemiskinan pada lima tahun ke depan bisa diturunkan, katanya. "Karena walaupun terendah di nasional, tapi ini ibukota Indonesia, ekonomi nomor 16 menuju ekonomi 10 besar di dunia. Jadi kita harus turunkan angka kemiskinan secara signifikan dengan terobosan-terobosan kebijakan yang Insyaallah bisa memperbaiki pendidikan, kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan," kata Sandiaga.

Koefisien rationya pada bulan Maret 2017 DKI Jakarta itu 0,413. Jadi bukan hanya kemiskinan tapi juga ada ketimpangan cukup signifikan.

Hal tersebut akan dimonitor terus dengan Basis Data Terpadu (BDT). Kebetulan kantornya tim Penanggulangan Percepatan Kemiskinan itu dekat Balaikota DKI Jakarta, katanya.

"Jadi kita sudah langsung aja bilang kita akan koordinasi, tiap dua bulan sekali kita akan duduk kita akan sisir datanya. Kita bawa kemarin Jakarta Smart City juga. Kita ingin mendapat peta kemiskinan Jakarta ada dimana," kata Sandiaga.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement