REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Indonesia akan selenggarakan Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah II di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Jambore relawan bencana Muhammadiyah ke II yang digelar 30 November-3 Desember 2017 nanti, rencananya akan dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Koordinator Divisi Pengurangan Risiko Bencana dan Kesiapsiaagaan MDMC Indonesia, Budi Santoso menyampaikan Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah (JNRM) ke II akan dibuka oleh Presiden Jokowi. "Jambore ini sebagai upaya peningkatan kapasitas relawan Muhammadiyah seluruh Indonesia dalam penanggulangan bencana," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (15/11).
Budi mengatakam saat ini penanggulangan bencana sudah bergeser, ke paradigma penanggulangan bencana berbasis pengurangan risiko bencana. Tingginya antusiasme relawan Muhammadiyah ini membuat perlunya menyatukan paradigma dengan merlibatkan mereka di JNRM ke II.
Saat ini, terhitung hingga 14 November 2017 jumlah relawan yang terlibat dalam penanggulangan bencana, mencapai 713 relawan Muhammadiyah. Diperkirakan setidaknya ribuan relawan akan ikut terlibat dalam JNRM ke II kali ini. "Target relawan yang akan terlibat dalam JMRM ke II mencapai 2.000 relawan," katanya.
Budi mengungkapkan peserta JNRM Ke II akan terdiri dari relawan perwakilan MDMC di seluruh Indonesia, perwakilan Rumah Sakit Muhammadiyah, Perwakilan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Aisyiah, dan perwakilan Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah.
Banyaknya relawan yang terlibat sebagai keseriusan MDMC Indonesia untuk meningkatkan kapasitas relawan dalam pengurangan risiko bencana. “Acara di dirancang untuk meningkatkan kapasitas ketangguhan peserta jambore seperti lomba lomba SAR, medis dan psikososial serta cerdas tanggap,” ungkap Budi Santoso.