Rabu 15 Nov 2017 14:00 WIB

TGB: Bank NTB Syariah Insya Allah Buat Warga Semakin Nyaman

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi memberikan sambutan dalam sosialisasi konversi Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah di Ballroom Islamic Center NTB, Rabu (15/11).
Foto: Muhammad Nursyamsyi
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi memberikan sambutan dalam sosialisasi konversi Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah di Ballroom Islamic Center NTB, Rabu (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Bank Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang menuju konversi menjadi Bank NTB Syariah yang ditargetkan mulai terwujud pada Agustus 2018. Gubernur NTB Tuan Guru Haji T(GH) Muhammad Zainul Majdi, selaku pemegang saham mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dalam proses transformasi bank kebanggaan masyarakat NTB.

Gubernur yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) juga menyinggung dukungan dari pihak legislatif, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB.

"Kalau dalam rencana lain, kadang ada perdebatan cukup panjang dalam perkaya gagasan, (tapi) khusus konversi Bank NTB ini kita jadi saksi bahwa DPRD NTB beri dukungan yang luar biasa," ujar TGB dalam sosialisasi konversi Bank NTB Syariah di Ballroom Islamic Center NTB, Rabu (15/11).

TGB menyebutkan, konversi menjadi Bank NTB Syariah merupakan kesepakatan bersama seluruh pemegang saham, termasuk bupati atau wali kota se-NTB, melalui keputusan bersama pada 31 Oktober 2016.

TGB bersama seluruh bupati atau wali kota berkeyakinan konversi Bank NTB Syariah memiliki prospektif yang cerah, baik dari sisi ekonomi maupun kenyamanan nasabah. Bagi TGB, indikator melaksanakan proses pembangunan di NTB ialah bagaimana membuat program mendapat baik, ada asas keberlanjutan, dan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan. Program konversi Bank NTB Syariah juga menyerap nilai-nilai yang tumbuh di masyarakat NTB yang dikenal kental akan nuansa religius.

"Sejauh dari program itu dirasakan warga maka program itu tak lagi datang dari pemerintah tapi datang dari kepemilikannya karena mereka merasa program ini menghargai," lanjut TGB. 

Latar belakang religius yang dimiliki masyarakat NTB, dan Indonesia secara eksplisit terkandung dalam sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. NTB sendiri dikenal sebagai salah satu daerah yang kental dengan nilai-nilai keIslaman, mengingat mayoritas penduduk NTB beragama Islam.

"Kami pemegang saham yakin kalau suatu program mengadopsi nilai-nilai dasar yang diyakini masyarakat, InsyaAllah program ini sukses. Kami melihat Bank umum syariah akan lebih menyamankan buat masyarakat," ungkap TGB. 

Konversi, menurut TGB, tak sekadar bertransformasi, melainkan juga membawa perubahan positif dari aspek meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan kesejahteraan masyarakat. Mengutip perkataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mana tantangan ke depan bukan hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga pemerataan.

TGB menilai, perbankan syariah dapat menjadi bagian strategis dalam meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan kesejahteraan dalam pembangunan ekonomi. Menurut TGB, persoalan mendasar yang kerap dihadapi ialah ketimpangan ekonomi. TGB optimistis kehadiran perbankan syariah mampu menjadi jalan kel dalam mengatasi persoalan ketimpangan ini mengingat nilai-nilai yang terkandung dalam perbankan syariah mengedepankan asas keadilan dalam setiap aspeknya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement