REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi mengatakan, praktik-praktik korup yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan di Saudi menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Alasannya, investor asing takut untuk menanamkan modalnya di Saudi.
"Para investor khawatir dengan adanya koruptor. Penangkapan para koruptor adalah agenda Arab Saudi yang melibatkan semua kalangan," ujar al-Shuaibi usai pertemuannya dengan sejumlah ormas Islam di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jakarta, Rabu (15/11).
Terlibatnya Putra Mahkota Kerajaan pada sejumlah penangkapan ini karena Saudi menganggap jumlah dana yang dikorupsi sudah kelewat batas. Selain itu, korupsi tersebut juga dilakukan oleh pejabat-pejabat tinggi sehingga perlu ditindak secara tegas.
Al-Shuaibi menegaskan, Kerajaan Arab Saudi tidak akan pandang bulu dalam memproses para koruptor. Pejabat yang sedang bertugas maupun pejabat di era sebelumnya yang tertangkap korupsi, akan dihukum sesuai hukum yang berlaku di Saudi.
Sebanyak 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri ditangkap oleh otoritas Arab Saudi dalam sebuah penyelidikan kasus oleh komisi yang dikepalai wakil perdana menteri itu. Di antara yang ditangkap adalah Pangeran Al-Walid bin Talal, seorang pengusaha dan investor saham yang terkenal sebagai satu dari miliarder terkaya di dunia.