REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Sejak beberapa hari terakhir, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menggencarkan pelaksanaan tes urine secara mendadak di kantor-kantor Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) setempat. Beberapa hari sebelumnya, BNNK telah melakukan tes urine di kantor Dinas Perhubungan dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah.
Sementara pada Rabu (15/11), petugas BNNK menyasar di kantor Satpol PP Kabupaten Purbalingga dan kantor Dinas Pemuda Olah raga dan Pariwisata. ''Setidaknya ada sepuluh kantor dinas yang akan kita datangi. Tes ini kita lakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyalahgunaan narkoba di kalangan ASN Purbalingga,'' jelas Kepala BNN Kabupaten Purbalingga, Istantiyono.
Menurutnya, pelaksanaan tes urine secara mendadak ini diharapkan bisa menjadi langkah preventif, karena peredaran narkoba tidak hanya terjadi di kalangan-kalangan tertentu saja. ''Tidak menutup kemungkinan ada juga ASN yang menyalahgunakan narkoba,'' katanya.
Diakui, dari pelaksanaan tes di beberapa instansi yang sudah dilakukan, memang ada beberapa pegawai yang hasilnya positif. Namun yang dikonsumsi merupakan obat yang dikonsumsi karena sakit, dan ada resep dokternya.
Menurutnya, bila memang nantinya ada temuan anggota ASN yang mengongsumsi narkoba, maka penindakan akan dilakukan sesuai prosedur. ''Kalau sampai ada temuan, ya itu menjadi pekerjaan khusus saya. Kasus yang bersangkutan harus ditindaklanjuti,'' ujar dia.
Sekretaris Dinas Satpol PP Purbalingga, Endot Marmanto, menyebutkan kegiatan tes urine yang dilakukan BNNK benar-benar mendadak dan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Karena itu, saat tes dilakukan sebagian personel ada yang sedang melaksanakan tugas di luar.
Namun demikian, dia sangat mendukung kegiatan yang dilakukan BNNK agar tidak ada petugas Satpol PP yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba.