REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan alasan pemerintah menerbitkan Perppu Ormas yang kemudian disahkan menjadi Undang-Undang oleh DPR. Jokowi mengatakan, ideologi Pancasila merupakan kesepakatan negara Indonesia.
Karena itu, Jokowi mengaku tak ragu saat mengambil keputusan untuk menerbitkan Perppu Ormas meskipun juga harus menanggung berbagai resiko. "Mengenai Perppu ormas misalnya. Negara ini sepakat berideologi Pancasila. Kenapa keluar Perppu ormas, ya kalau ada yang anti ideologi negara saya tegas. Saya tegas saja dengan segala resiko yang harus saya terima," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/11).
Presiden pun mengatakan, jika masih ada kelompok yang antiterhadap Pancasila maka pemerintah akan menindaknya sesuai dengan aturan Undang-Undang. "Sudah final kesepakatan itu. Kalau ada yang masih anti-Pancasila yang masih tidak setuju dengan NKRI, ya maaf UU kita jelas sekali menyebutkan itu," ujarnya.
Dalam pertemuan dengan Pengurus Pusat dan Daerah Al-Irsyad Al Islamiyyah ini, Presiden juga menyinggung terkait penguatan pembangunan karakter melalui Perpres yang dikeluarkan oleh pemerintah. Menurutnya, Perpres tentang penguatan pendidikankarakter ini dibutuhkan lantaran interasi sosial antarindividu sudah sangat terbuka sekali.
"Kenapa pendidikan karakter kita satukan? Kita takut nilai agama dan budaya yang ada di negara kita Indonesia tergerus gara-gara anak didik kita sekarang yang mendidik bukan hanya guru, orang tua, tapi medsosjuga ikut mendidik mereka," katanya lagi.
Menurut Presiden, anak-anak seharusnya tak hanya pintar dalam pelajaran, namun juga harus dibekali dengan nilai-nilai moral yangbaik. Presiden mengaku, Perpres ini pun juga didukung oleh seluruh ormas Islam di Indonesia.
"Alhamdulillah saat kita mengundang seluruh ormasIslam semuanya memberikan dukungan penuh pada Perpres penguatan karakter yangkita keluarkan," ucap Jokowi.