REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengundang Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri yang mengundurkan diri dan keluarganya ke Prancis. Namun ia menggarisbawahi, undangan itu bukanlan tawaran pengasingan politik.
Pejabat Prancis mengatakan Hariri akan tiba di Prancis dalam beberapa hari mendatang. Macron yang sedang dalam perjalanan ke Jerman itu mengatakan, undangan ini dibuat setelah berbicara baik dengan Hariri maupun Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman via telepon.
Selain itu Menteri Luar Negeri Prancis Yves Ie Drian juga telah berkunjung ke Arab Saudi untuk membicarakan krisis tersebut. Ketika Macron ditanya apakah dia menawarkan pengasingan politik kepada Hariri? dia menjawab, ""Tidak, sama sekali tidak, saya berharap Lebanon akan stabil, dan pilihan politik harus sesuai denganperaturan kelembagaan."
"Kami membutuhkan Lebanon yang kuat dan integritas terotiorialnya dihormati. Kami membutuhkan pemimpin yang bebas membuat pilihan mereka sendiri dan berbicara dengan bebas," ujarnya seperti dikutip BBC, Kamis(16/11).
Hariri mengundurkan diri secara tidak terduga saat berkunjung ke Arab Saudi pada 4 November. Hal ini kemudian memicu krisis politik. Kemudian pada Rabu Presiden Lebanon Michel Aoun secara terbuka menuduhSaudi menahan Hariri.
Sedangkan pemerintah Saudi membantah telah menahannya. Hariri bersikeras bahwa dia baik-baik saja dan akan segera kembali ke Lebanon.