REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pimpinan Pusat (PP) Al-Irsyad Al-Islamiyyah menyelenggarakan rangkaian kegiatan Muktamar ke-40 di Hotel Sahira Kota Bogor setelah Muktamar dibuka di Istana Bogor pada Kamis (16/11) pagi. Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan pidato untuk mengawali kegiatan Muktamar mengusulkan, agar Syekh Ahmad Surkati pendiri Al-Irsyad direkomendasikan menjadi pahlawan nasional.
"Kalau boleh saya menitipkan, ada baiknya juga untuk salah satu yang direkomendasikan, kita merekomendasikan agar pendiri kita (Al-Irsyad) bapak Ahmad Surkati bisa menjadi pahlawan nasional," kata Lukman di Hotel Sahira, Kamis (16/11).
Ia menyampaikan, awalnya mengira pendiri Al-Irsyad sudah menjadi pahlawan nasional. Setelah ditelusuri dan dikonfirmasi, ternyata belum dijadikan sebagai pahlawan nasional. Jasa beliau (pendiri Al-Irsyad) sangat luar biasa. Berdasarkan literatur yang dibaca, beliau adalah tokoh pembaharu.
Lukman juga mengungkapkan, sangat setuju dengan tema Muktamar Al-Irsyad. Artinya, Al-Irsyad tidak hanya menyongsong Muktamar ke-40. Tetapi sekaligus meneguhkan dan menegaskan kebangkitan Al-Irsyad sebagai organisasi pembaharu yang moderat.
"Ini (pembaharu dan moderat) dua kata kunci yang diusung oleh (Syekh) Ahmad Surkati, menurut saya. Pembaharu tetapi konteks pembaharuan itu tetap dalam semangat moderasi," ujarnya.
Lukman menegaskan, Al-Irsyad adalah Ormas Islam di Indonesia yang mengusung pembaharuan. Tapi dalam kerangka dan konteks moderasi. Artinya pembaharuan yang tidak berlebihan dan ekstrem.
Seperti diketahui, Al-Irsyad Al-Islamiyyah menyelenggarakan Muktamar ke-40 di usianya yang ke-103 tahun mulai 16-18 November 2017 di Kota Bogor, Jawa Barat. Muktamar ke-40 tersebut mengusung tema Menyongsong Kebangkitan Al-Irsyad Sebagai Organisasi Pembaharu dan Moderat.