REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasinya terhadap perhimpunan Al Irsyad Al-Islamiyah saat bertemu dengan para pengurusnya di Bogor, Jawa Barat. Menurut Presiden, Al Irsyad Al Islamiyah merupakan kelompok organisasi yang sejak 1914 memberikan kiprahnya terhadap kemajuan masyarakat, terutama di bidang dakwah, kesehatan, serta pendidikan.
"Saya kira ini Alhamdulillah bahwa saya tahu Al Irsyad Al Islamiyyah adalah organisasi yang sudah sejak lama tahun 1914, berarti sudah 103 tahun berdiri dan berkiprah sangat banyak sekali," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/11).
Jokowi mengatakan, pernah berjanji untuk bersilturahmi dengan para pengurus Al-Irsyaddari berbagai daerah, dari Sabang sampai Merauke. Karena itu, Presiden pun memenuhi janjinya dengan membuka Muktamar Al Irsyad Al Islamiyah di Istana Kepresidenan Bogor.
"Saya ingat betul tiap Pak Abdullah Jaidi kita undang ke Istana, beliau menyampaikan keinginan agar saya bisa bersilaturahmi dengan seluruh jajaran pengurus Al Irsyad Al Islamiyyah," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden pun juga mengaku mengenal baik organisasi ini di Solo. Bahkan, menurut dia, Al Irsyad Al Islamiyah memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas. "Saya juga kenal baik Al Irsyad Al Islamiyyah Solo.... Di Solo Al Irsyad Al Islamiyyah saya kira SD-nya sangat terkenal sekali karena kualitas pendidikannya," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Presiden pun kembali mengingatkan agar seluruh masyarakat menjaga persatuan dan kerukunan. Sebagai negara kepulauan dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Jokowi mengatakan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman masyarakat.
Bahkan, lanjutnya, keberagaman dan persatuan Indonesia dijadikan sebagai contoh oleh negara-negara lainnya. Karena itu, ia pun berharap agar masyarakat menjaga perdamaian dan persatuan yang ada.
"Jadi kalau kita sendiri di dalam negeri ini masih ada yang usrek, usrek itu apa ya, gesekan, nanti akan menjadi sangat lucu sekali karena kita dilihat sekarang ini. Eropa melihat kita setelah banyak kegaduhan di dunia, kita ini dilihat. Jangan sampai kita dilihat dijadikan contoh tapi dalam negeri masih gaduh karena hal yang sudah kita sepakati sejak awal," ujar Presiden.