Milla Ungkap Alasan Ilham Udin Jadi Penyerang Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Pelatih tim nasional Indonesia u-23 Luis Milla Aspas mengungkapkan alasan ia menurunkan Ilham Udin Armayn sebagai penyerang tengah dalam laga kontra timnas Suriah U-23 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (16/11).

Menurut Milla, hal itu semata karena taktik. Pria asal Spanyol tersebut ingin melihat bagaimana timnya bermain dengan komposisi seorang penyerang sayap seperti Ilham ditempatkan sebagai striker.

"Strategi ini nantinya bisa saja diterapkan di Asian Games 2018. Ini jadi salah satu pilihan," kata Milla usai mendampingi anak-anak asuhnya bertanding menghadapi Suriah U-23.

Salam laga yang dimenangkan Suriah dengan skor 3-2 itu, Ilham Udin diplot menjadi penyerang tengah didampingi Febri Hariyadi dan Osvaldo Haay di sisi sayap kiri-kanan.

Ilham, yang bermain penuh 90 menit, tidak bisa mencetak gol pada laga tersebut.

Selain mengubah posisi Ilham, untuk alasan serupa, Milla juga menempatkan Egy Maulana Vikri di sektor yang tidak biasa. Egy yang di timnas U-19 kerap dipasanang di sisi kanan, ditugaskan menjadi seorang second striker di partai versus Suriah.

Hasilnya, sejak masuk ke lapangan di menit ke-75, Egy kesulitan membuka pertahanan lawan dan bahkan tidak bisa membuka ruang untuk terciptanya peluang. Pemain berusia 17 tahun ini pun menyadari performanya tersebut.

"Saya belum bisa memberikan yang terbaik. Semoga ke depan bisa lebih bagus," tutur dia, sembari berterima kasih kepada Luis Milla yang mempercayainya untuk membuat debut di timnas U-23.

Egy mendapatkan kesempatan khusus di partai itu dengan mengenakan nomor punggung 10. Namun, dia tidak merasa ada yang spesial dari hal itu.

"Kebetulan nomornya lagi kosong," ujar dia.

Dari laga timnas U-23 Indonesia versus timnas U-23 Suriah di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kamis, Indonesia harus takluk dengan skor 2-3.

Gol-gol Indonesia alam laga itu dicetak oleh Septian David Maulana (35') dan Osvaldo Haay (45'). Sementara gol timnas U-23 Suriah dibuat oleh Moumen Naji (30' dan 43') dan Abd Al Rahman Barakat (52').