REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Persero mengalokasikan dana sebesar Rp 1,93 triliun untuk merestrukturisasi dan merevitalisasi delapan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). General Manager (GM) Business Advisory & Asset Management PPA, Dikdik Permadi mengatakan dana tersebut bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan dana operasional perusahaan.
Adapun delapan BUMN yang akan direstrukturasi yakni PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan dana outstanding pinjaman sebesar Rp 605 miliar, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) sebesar Rp 604 miliar, PT PAL Indonesia (Persero) sebesar Rp 225,8 miliar, PT Kertas Kraft Aceh (Persero) sebesar Rp 277,4 miliar, PT Industri Gelas (Persero) Rp 122,8 miliar, PT Industri Kapal Indonesia (Persero) sebesar Rp 32,1 miliar, PT Kertas Leces (Persero) sebesar Rp 50 miliar dan PT Survei Udara Penas (Persero) sebesar Rp 22,5 miliar.
Delapan BUMN tersebut, saat ini tercatat memiliki kinerja yang kurang baik. Oleh karenanya, PPA akan melakukan upaya restrukturasi demi memperbaiki kinerja perusahaan-perusahaan milik negara itu.
"Kami masuk sebagai komisaris di delapan perusahaan tersebut untuk mengawasi kinerja perusahaan dan melakukan upaya penyehatan," ujar Dikdik, lewat keterangan resmi, Kamis (16/11).
Menurutnya, sejak 2009 sampai 30 September 2017, outstanding pinjaman untuk delapan BUMN yang sudah diberikan telah mencapai Rp 1,9 triliun, dari total dana PMN yang diberikan sebesar Rp 3,2 triliun.