REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, mengungsikan warga yang terdampak tanah longsor untuk menghindari bahaya bencana alam longsor susulan di Kecamatan, Singajaya, Garut, Jawa Barat.
"Seluruh Korban dievakuasi ke tempat yang lebih aman dan tinggal bersama tetangga dan keluarga terdekat," kata Kepala Pelaksana BPBD Garut, Dadi Zakaria kepada wartawan di Garut, Jumat (17/11).
Ia menuturkan, hujan deras mengguyur wilayah selatan Garut memicu terjadinya bencana alam tanah longsor di Kampung Cipongpok, Desa Sukamulya, Kecamatan Singajaya, Kamis (16/11) sore.
Bencana longsor itu, kata dia, menyebabkan satu rumah rusak, dan 10 rumah warga lainnya terancam bahaya longsor susulan. "Rumah yang terancam sekitar 10 unit, sedangkan satu rumah roboh tergusur material longsoran," katanya.
Ia menyampaikan, seluruh warga yang menempati rumah tersebut sementara mengungsi ke rumah tetangga dan keluarganya. Aparatur pemerintah setempat bersama masyarakat, kata Dadi, bergotong royong untuk membersihkan material longsoran secara manual.
Dadi mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bahaya bencana alam pada musim hujan. "Kewaspasaan terus ditingkatkan mengingat intensitas hujan yang tinggi terutama di daerah labil," katanya.
Bencana longsor tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerugian materi yang diperkirakan sekitar Rp 380 juta.