Jumat 17 Nov 2017 09:58 WIB

Bank Sentral Rusia Siap Hadapi Sanksi Baru dari AS

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Rusia
Bendera Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Gubernur Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullina menyatakan Bank Sentral Rusia memiliki alat untuk mengatasi guncangan pasar jika Amerika Serikat menerapkan sanksi baru terhadap obligasi pemerintah Rusia.

Washington sedang mempertimbangkan untuk memperluas sanksi terhadap Rusia dan kemungkinan memberlakukan pembatasan untuk membeli obligasi Rusia. Surat utang Rusia yang dikenal sebagai OFZ tersebut populer di kalangan investor internasional.

Menurut data Bank Sentral Rusia, investor asing memegang rekor tinggi 2,18 triliun rubel (setara 36,46 miliar dolar AS) OFZ per 1 Oktober 2017. Itu adalah rekor 33 persen dari lembaran surat utang yang ada.

Berbicara kepada majelis di parlemen, Gubernur Elvira Nabiullina mengundurkan diri dari sanksi yang bisa membatasi pembelian obligasi OFZ, yang menjadi kebutuhan Rusia untuk menutupi defisit anggaran.