REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Gubernur Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullina menyatakan Bank Sentral Rusia memiliki alat untuk mengatasi guncangan pasar jika Amerika Serikat menerapkan sanksi baru terhadap obligasi pemerintah Rusia.
Washington sedang mempertimbangkan untuk memperluas sanksi terhadap Rusia dan kemungkinan memberlakukan pembatasan untuk membeli obligasi Rusia. Surat utang Rusia yang dikenal sebagai OFZ tersebut populer di kalangan investor internasional.
Menurut data Bank Sentral Rusia, investor asing memegang rekor tinggi 2,18 triliun rubel (setara 36,46 miliar dolar AS) OFZ per 1 Oktober 2017. Itu adalah rekor 33 persen dari lembaran surat utang yang ada.
Berbicara kepada majelis di parlemen, Gubernur Elvira Nabiullina mengundurkan diri dari sanksi yang bisa membatasi pembelian obligasi OFZ, yang menjadi kebutuhan Rusia untuk menutupi defisit anggaran.
"Pertama-tama, kita tidak tahu keputusan apa yang akan diambil mengenai OFZ. Menurut pandangan kami, tidak akan ada konsekuensi negatif yang serius. Bagaimanapun, kami memiliki alat yang cukup untuk mengatasi guncangan semacam ini," kata Nabiullina, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (17/11).
Di bawah undang-undang sanksi yang dirancang untuk menghukum Rusia atas tuduhan mencampuri pemilihan AS pada 2016, sekretaris Departemen Luar Negeri AS harus menyampaikan sebuah laporan yang menjelaskan secara rinci dampak potensial dari perluasan sanksi untuk memasukkan hutang negara dan serangkaian produk derivatif lainnya.
Obligasi OFZ berdenominasi rubel telah menikmati permintaan global yang kuat berkat hasil yang menguntungkan mereka. Imbal hasil obligasi 10 tahun melonjak pada 7,7 persen pada Kamis, jauh di atas inflasi tahunan Rusia, yang telah tergelincir di bawah 3 persen.
Nabiullina mengatakan imbal hasil obligasi OFZ bisa melonjak lebih tinggi jika sanksi baru diterapkan. Tapi reaksi pasar kemungkinan berumur pendek.
"Secara umum, kekebalan sistem keuangan terhadap berbagai keputusan negatif yang bisa dibuat sekarang lebih tinggi dari, katakanlah, itu tiga tahun yang lalu," kata Nabiullina.
Dia menambahkan, sektor perbankan Rusia selalu bersedia untuk membeli obligasi OFZ.