Jumat 17 Nov 2017 10:53 WIB

Rusia untuk Kesepuluh Kalinya Veto Resolusi Suriah

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Tim evakuasi bantuan dari Turki membawa korban serangan senjata kimia yang terjadi di kota Idllib, Suriah
Foto: AP
Tim evakuasi bantuan dari Turki membawa korban serangan senjata kimia yang terjadi di kota Idllib, Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Rusia kembali menggunakan hak veto untuk yang kesepuluh kalinya terhadap resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB terkait Suriah sejak perang dimulai pada 2011.

Veto Rusia ini menghalangi rancangan resolusi AS untuk memperbarui penyelidikan mengenai siapa yang harus dipersalahkan atas serangan senjata kimia di Suriah.

Mandat penyelidikan bersama yang dilakukan oleh DK PBB dan Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW), akan berakhir pada Jumat (17/11). Penyelidikan ini telah menemukan pemerintah Suriah menggunakan racun terlarang sarin dalam serangan yang terjadi pada 4 April lalu di Khan Sheikhoun.

Resolusi DK PBB membutuhkan sembilan suara dukungan tanpa veto dari AS, Prancis, Rusia, Inggris, atau Cina, untuk bisa diadopsi. Teks rancangan resolusi AS mendapatkan 11 suara dukungan, sementara Rusia dan Bolivia menentang, Cina dan Mesir abstain.