Jumat 17 Nov 2017 13:39 WIB

Ratusan Muslim Doakan Dedi Mulyadi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Bupati Purwakarta yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi diwawancara wartawan di Kantor DPD Golkar Jabar, Jl Maskumambang, Kota Bandung, Senin (6/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Bupati Purwakarta yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi diwawancara wartawan di Kantor DPD Golkar Jabar, Jl Maskumambang, Kota Bandung, Senin (6/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ratusan Muslim mendoakan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Gedung Dewan Dakwah Kota Tasikmalaya, Jumat (17/11). Doanya berisi agar Dedi Mulyadi memperoleh kesabaran menghadapi cobaan.

Koordinator Relawan Dedi Mulyadi Tasikmalaya, Nanang Yudi, mengatakan, doa bagi Kang Dedi supaya keinginannya terkabulkan oleh Tuhan. Ia menilai, Kang Dedi memperoleh tindakan zalim dari partainya sendiri. Hal itu karena Kang Dedi selaku Ketua DPD Partai Golkar Jabar justru tak direkomendasikan maju dalam Pilgub Jabar.

"Saya lihat Kang Dedi terzalimi oleh partainya sendiri. Rekomendasinya partai keluar dari yang tidak diharapkan. Kami mendoakan kang Dedi dikabulkan maksud dan tujuan walau Kang Dedi ditinggalkan partainya," katanya pada wartawan.

Yudi menyebut aksi doa bersama ini akan dilakukan di berbagai titik lainnya seperti Kuningan, Ciamis dan Bandung. Ia ingin aksi doa bersama membuat Kang Dedi lebih tenang dalam menjalankan kegiatan politiknya walau tak mendapat restu partai.

"Untuk lebih memotivasi Kang Dedi karena rekomendasi yang telah dikeluarkan partai lain untuk orang lain. Sebatas doakan Kang Dedi biar tugasnya lancar," ujarnya.

Diketahui, aksi doa bersama digelar oleh Majelis Dzikir Asmaul Husna bersama relawan Dedi Mulyadi. Sekitar 300 peserta doa bersama berasal dari wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmaya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement