Jumat 17 Nov 2017 13:44 WIB

Bali Kirim 14 Perwakilan ke Jambore Pemuda Indonesia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Gita Amanda
Pemerintah Provinsi Bali mengirimkan 14 orang perwakilan pemuda untuk mengikuti Jambore Pemuda Indonesia 2017 di Camping Ground Kandi Sawahlunto, Sumatra Barat. Mereka terdiri dari tujuh orang laki-laki dan tujuh orang perempuan dari seluruh kabupaten dan kota di Pulau Dewata.
Foto: MUTIA RAMADHANI/REPUBLIKA
Pemerintah Provinsi Bali mengirimkan 14 orang perwakilan pemuda untuk mengikuti Jambore Pemuda Indonesia 2017 di Camping Ground Kandi Sawahlunto, Sumatra Barat. Mereka terdiri dari tujuh orang laki-laki dan tujuh orang perempuan dari seluruh kabupaten dan kota di Pulau Dewata.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali mengirimkan 14 orang perwakilan pemuda untuk mengikuti Jambore Pemuda Indonesia 2017 di Camping Ground Kandi Sawahlunto, Sumatra Barat. Mereka terdiri dari tujuh orang laki-laki dan tujuh orang perempuan dari seluruh kabupaten dan kota di Pulau Dewata.

"Jambore ini berlangsung 15-21 November 2017 yang diisi berbagai kegiatan, mulai dari pawai budaya, pentas seni pemuda, seminar, dialog kebangsaan, penanaman pohon, dan berbagai lomba," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, Jumat (17/11).
 
Jambore Pemuda Indonesia merupakan pertemuan akbar tahunan pemuda seluruh Indonesia. Ini menjadi ajang untuk menghimpun, bertukar pikiran, gagasan tentang kepemudaan, terkait permasalah global. Kegiatan ini juga merajut nilai kebangsaan, nasionalisme, dan meningkatkan kemandirian, keterampilan, kreativitas pemuda Indonesia.
 
Pemuda-pemuda perwakilan Provinsi Bali diseleksi ketat lewat Jambore Pemuda Daerah. Mereka diberikan pembekalan untuk siap berkompetisi di ajang ini.
 
Boy mencontohkan salah satu peserta, I Gede Jaya Wisudha Pratama, pemuda asal Kabupaten Karangasem yang berkesempatan mengikuti pelatihan dan magang menenun di Kota Sawah Lunto sejak 31 Oktober hingga 14 November. Magang ini bertujuan memperdalam keterampilan menenun, sehingga bisa memotivasi mereka menjadi penenun profesional yang mampu melestarikan budaya luhur berupa kain tenun.
 
"Saya mendapat banyak pengalaman membuat kain tenun mengingat sebelumnya saya belum pernah sama sekali mendapat pengalaman serupa ini," katanya.
 
Pratama juga senang karena dia bisa menyelesaikan dua lembar kain tenun. Salah satu hasil karyanya bahkan terpilih menjadi kenang-kenangan yang diberikan kepada Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement