REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabiro Humas KPK Febri Diansyah mengatakan, saat ini KPK sudah melakukan koordinasi dengan pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait perawatan tersangka kasus proyek KTP Elektronik (KTP-el), Setya Novanto (Setnov) di RSCM. Menurut Febri koordinasi yang dilakukan cukup lancar. "Koordinasi sudah kita lakukan. Pihak IDI sangat terbuka. Karena pihak KPK ada MoU dengan IDI," kata Febri di Gedung KPK Jakarta, Jumat (17/11) malam.
Namun, sambung Febri, sampai saat ini belum ada penunjukan dokter dari IDI untuk memberikan second opinion lantaran pemeriksaan dan observasi lebih lanjut yang sedang dilakukan oleh pihak RSCM. Menurut Febri, pihak IDI mempercayai profesionalitas dari para dokter di RSCM yang juga merupakan anggota dari IDI.
IDI memang sudah membentuk tim untuk memeriksa kondisi kesehatan Setnov yang mengalami kecelakaan pada Kamis (16/11) malam kemarin. Tim dokter dari IDI pun sudah mulai melakukan pemeriksaan pada Jumat (17/11) ini.
"Saya enggak bisa sebutkan jumlahnya (dokter IDI yang ikut memeriksa) tapi yang jelas tim sudah mulai bekerja mulai dari hari ini," kata Sekjen IDI Adib Khumaidi saat dihubungi Republika, Jumat (17/12).
Adib juga mengakui sudah menerima permintaan dari KPK agar IDI ikut memeriksa kondisi Novanto sebagai second opinion. IDI pun telah menerjunkan tim dokter untuk melakukan pemeriksaan terhadap ketua DPR RI yang kini berada di RSCM, Salemba, Jakarta Pusat.
"Sudah, sudah (koordinasi). Kita koordinasi dengan KPK terkait permintaan KPK tentang second opinion," ujarnya.
Novanto mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju studio Metro TV untuk kebutuhan wawancara, Kamis (16/11) malam. Ketua Umum Golkar itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Medika di Permata Hijau, Jakarta Barat. Siang tadi dia dipindahkan ke RSCM atas permintaan KPK.