REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pernyataan Presiden Joko Widodo terkait penyematan gelar pahlawan nasional kepada Lafran Pane, pendiri Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), berhasil memancing gelak tawa dan riuh tepuk tangan. Pemandangan ini terlihat saat Jokowi membuka Musyawarah Nasional Ke-10 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia (KAHMI) di Medan, Jumat (17/11). Saat itu, Jokowi memberikan sedikit kalimat pembukanya.
Menurut orang nomor satu di Indonesia itu, penetapan Lafran Pane sebagai pahlawan nasional tidak lepas dari 'bisikan' dua tokoh KAHMI, Mahfud MD dan Akbar Tanjung. Sebagaimana diketahui, Mahfud merupakan Koordinator Presidium KAHMI, sementara Akbar sebagai Ketua Majelis Penasehat KAHMI.
"Hampir saja. Saya dibisikin Pak Akbar Tanjung, Pak Mahfud MD, 'Lafran Pane itu dari Tapanuli Selatan. Sebentar lagi jadi keluarga bapak'. Sorenya rapat, kami putuskan Lafran jadi pahlawan nasional," kata Jokowi.
Sontak, pernyataan Jokowi ini langsung disambut riuh tepuk tangan dan gelak tawa dari para kader KAHMI yang hadir. Para pejabat negara yang hadir pun tampak tak bisa menahan senyum.
Usai memberikan sedikit pidato, Jokowi secara resmi membuka Munas Ke-10 KAHMI. Tak ingin ketinggalan dari Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, dia pun ikut menunjukkan kebolehannya berpantun.
"Ke Sumatra Utara makan durian. Air kelapa diminum pagi. Sangat berbahagia datang ke Medan. Bisa bersama saudara-saudara bermunas KAHMI," kata Jokowi yang kembali disambut tepuk tangan meriah dari para tamu yang hadir.
"Dengan mengucap bismillah, saya membuka Munas ke-10 KAHMI," ujar dia lagi.
Munas ini akan digelar di Medan selama tiga hari hingga Ahad (19/11) mendatang. Dalam acara tersebut, akan digelar pemilihan Presidium Majelis Nasional KAHMI periode 2017-2022 dan sejumlah agenda lain.